Notification

×

Iklan

Iklan

Teror Menimpa Wartawan Subulussalam, Keluarga Hidup dalam Ketakutan

17 October 2025 | 1:54 PM WIB | Last Updated 2025-10-17T06:54:16Z




Subulussalam Zonamerdeka.com -- Seorang wartawan media 1kabar.com, Syahbudin Padang, kembali mengalami aksi teror di rumah kediamannya, Pada sabtu malam (5/10/2025). 


Kaca belakang mobil pribadinya pecah setelah dilempar batu oleh orang tak dikenal didepan rumahnya, Dusun Lae Mbetar, Desa Sikalondang, Kecamatan Simpang Kiri.


“Saya dan keluarga sangat trauma. Ini bukan kejadian pertama,” ujar Syahbudin.


Teror Diduga Terkait Pemberitaan


Sebagai jurnalis, Syahbudin aktif menulis berita terkait pencurian sawit, motor bodong, kegiatan mabuk-mabukan, dan gangguan keamanan di wilayah Simpang Kiri. 


Ia menduga teror yang dialaminya berkaitan dengan pemberitaan tersebut.


Sebelumnya, Syahbudin juga pernah didatangi seorang pria berinisial P yang datang tengah malam sambil membawa parang dan berteriak mengancam.


“Padang! Kubacok kau!” teriak orang itu di depan rumahnya.


Polisi saat itu mendatangi lokasi dan juga melakukan mediasi, namun rasa trauma masih dirasakan keluarganya. Selain itu, ia juga pernah menerima pesan bernada ancaman dari seseorang berinisial N yang menudingnya “mencari masalah” karena menulis berita.


LSM Suara Putra Aceh Kecam Aksi Teror


Pimpinan LSM Suara Putra Aceh, Antoni Steven Tin, mengecam keras tindakan intimidasi terhadap jurnalis.


“Teror terhadap wartawan adalah bentuk pembungkaman kebebasan pers. Jika jurnalis merasa tidak aman saat dalam menyampaikan fakta, tentu ini menjadi kemunduran bagi demokrasi,” ujarnya.


Ia berharap aparat dapat menindaklanjuti kasus ini secara profesional agar tidak menimbulkan ketakutan di kalangan pekerja media.


Syahbudin menyampaikan beberapa harapan kepada aparat penegak hukum:


1. Menangkap pelaku pelemparan batu.


2. Melakukan patroli malam di kawasan rawan.


3. Menindak aksi premanisme dan mabuk-mabukan.


4. Memberikan perlindungan hukum bagi wartawan dan keluarganya.


Kasus ini diharapkan menjadi perhatian serius semua pihak agar kebebasan pers dan keamanan jurnalis tetap terjaga di Kota Subulussalam. (Sakdam Husen)