Notification

×

Iklan

Iklan

IAIR Salurkan Bantuan Kemanusiaan di Tapteng, Aktivis Soroti Gelondong Kayu

13 December 2025 | 3:13 AM WIB | Last Updated 2025-12-12T20:13:47Z

 


Bagan Batu (zonamerdeka.com) - Institut Agama Islam Rokan (IAIR) Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, menggelar aksi nyata penyaluran bantuan kemanusiaan kepada korban terdampak banjir pada Selasa 10 Desember 2025.


Diketahui sebelumnya bencana banjir bandang terjadi pada 24 November 2025 silam yang menerjang 3 Provinsi di Sumatera yaitu Aceh, Sumut dan Sumbar. Hal itu membuat IAIR dan seluruh Civitas Akademika peduli dan berkomitmen memberikan bantuan kemanusiaan.


Aktivis IAIR Fan Afandi Manopo dalam pernyataannya saat memberikan bantuan langsung kepada korban terdampak banjir di Tapanuli Tengah sangat perihatin terhadap kondisi Tapanuli Tengah saat ini. Dirinya melihat banyak rumah-rumah dan lingkungan sekitar hancur dipenuhi lumpur dan gelondong kayu.


Dirinya menilai pemerintah harus memberikan perhatian khusus kepada korban terdampak banjir di Aceh, Tapanuli Tengah dan Sumbar. Hal itu guna meringankan beban masyarakat yang terdampak terlebih lagi saat ini para korban betul-betul membutuhkan bantuan.


"Kami hari ini terjun langsung dari Institut Agama Islam Rokan memberikan bantuan kemanusiaan. Donasi yang terkumpul hampir berkisar 50 juta. Selain donasi IAIR juga menyalurkan bantuan sembako berupa roti, beras, minyak, pakaian dan lainnya," sebut Fandi yang akrap disapa.


Fandi mengatakan bantuan kemanusiaan ini merupakan bentuk kepedulian IAIR guna meringankan beban masyarakat di Tapanuli Tengah. Aksi penggalangan donasi ini merupakan berkat kerjasama mahasiswa IAIR, PMII dan Gerakan Pramuka Bagan Sinembah Raya.


"Terimakasih kepada seluruh donatur yang telah ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana dan bantuan kemanusiaan. Semogaa dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Tapanuli Tengah," kata Fandi.


Lebih jauh, Fandi juga menyoroti ketika terjun langsung ke Tapanuli Tengah saat dirinya menyalurkan bantuan kemanusiaan terkait banyaknya gelondongan kayu yang berserakan hingga menghancurkan rumah-rumah, fasilitas umum hingga rumah ibadah.


Dirinya menduga adanya aksi pembalakan hutan secara liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. "Hari ini saya dan rekan-rekan terjun langsung ke Tapanuli Tengah tepatnya di daerah Huta Godang. Kami melihat kayu-kayu besar berserakan tanpa tuan. 


"Kami berharap pemerintah, aparat penegak hukum menelusuri asal usul kayu tersebut," tegas mahasiswa akhir semester tersebut.


Fandi juga menghimbau dan mengajak kepada seluruh elemen masyarakat mari bersama-sama bahu-membahu untuk saling membantu korban terdampak banjir di Aceh, Sumut  dan Sumbar berupa donasi atau bantuan kemanusiaan lainnya.


"Begitu kami sampai dilokasi masyarakat sangat antusias melihat kedatangan kami hingga berebut makanan, kita berharap keadaan daerah Tapteng dan daerah lainnya kembali pulih dan normal agar masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa", harap Fandi. (Mam)