Notification

×

Iklan

Iklan

Hamdan Jauhari, Perantau 70 Tahun Asal Bandung Terlantar dan Kecelakaan di Aceh Singkil: Kini Terbaring Sendiri di RSUD Tanpa Keluarga

19 October 2025 | 1:19 PM WIB | Last Updated 2025-10-19T06:19:47Z

 


ACEH SINGKIL, Zonamerdeka.com - Diruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil, seorang kakek lanjut usia bernama Hamdan Jauhari (70) kini terbaring tanpa seorang pun keluarga menunggui, Minggu (19/10/2025) 


Kisah hidupnya yang tinggal sebatang kara membuat banyak hati tersentuh. Hamdan di ketahui berasal dari Bandung, Jawa Barat. Ia merantau ke Aceh sejak tahun 1976 dan pernah bekerja sebagai sopir truk di PT Gunung Raya Utama Timber Industri (Gruti). Namun di usia senjanya, ia hidup tanpa tempat tinggal tetap di Rimo, Aceh Singkil.


Menurut warga, Hamdan sering tidur di emperan toko, kaki lima, atau masjid karena tidak memiliki rumah dan tidak ada lagi keluarga di Aceh. 


Ia kerap bercerita bahwa dirinya merindukan kampung halaman dan ingin bertemu anak -cucunya di Bandung, namun tidak memiliki satu pun nomor telepon yang bisa ia dapat hubungi.


Musibah menimpa Hamdan pada Jumat malam. Ia tertabrak kendaraan di simpang menuju Lapangan Mariam Sipoli, didepan Masjid Socfindo, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil. 


Tubuh tuanya yang lemah, kini tak mampu menghindar saat kecelakaan itu terjadi. Warga sekitar yang menolong pun tidak menemukan identitas apa pun bersamanya.


Kini, ia menjalani perawatan di RSUD Aceh Singkil dalam keadaan sunyi. Tidak ada keluarga yang menjenguk, tidak ada kerabat yang menanyakan kondisi, tidak ada tangan yang dapat menggenggam atau suara yang menyapanya.


Padahal beberapa bulan lalu, seorang warga Aceh Singkil sempat membuat unggahan di media sosial untuk mencari keluarganya di Bandung, berharap ia bisa dipertemukan kembali dengan darah dagingnya.


Namun hingga kini, tak ada satupun kabar dari pihak keluarga. Bagi siapa pun yang mengenal atau memiliki informasi tentang keluarga Hamdan Jauhari di Bandung atau di manapun, sangat diharapkan bantuannya. 


Satu kabar saja bisa menjadi jalan pulang bagi seorang ayah tua yang diketahui telah menghabiskan hidup jauh dari kampung halaman.


Tidak ada yang lebih perih dari pada seorang manusia, diujung usia yang terluka, merindu, dan menua dalam kesepian. (Sakdam Husen)