ACEH SINGKIL, Zonamerdeka.com -- Ketua Banwaslu Aceh Singkil, H. Samsul Arifin, menegaskan pentingnya penguatan kelembagaan pengawas pemilu demi memastikan seluruh proses politik—mulai dari Pemilu Legislatif (DPR RI, DPD RI, DPRA, DPRK), Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, hingga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden—berjalan secara jujur, adil, dan bebas dari intervensi.
Pernyataan itu disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Banwaslu yang digelar pada Kamis (02/10/2025) di Langgeng Jaya, Desa Tulaan, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil. Agenda tersebut mengusung tema:
“Meningkatkan Sinergitas Banwaslu dan Pemerintah Daerah dalam Wujudkan Pemilu yang Demokratis.”
Tantangan Pengawasan Pemilu Semakin Kompleks. Narasumber dalam kegiatan tersebut, Nyak Arif Fadhillah Syah, MH., MHT., mengungkapkan bahwa pengawasan pemilu saat ini menghadapi sejumlah tantangan besar.
“Mulai dari intervensi politik, tekanan eksternal, hingga pelanggaran kampanye digital, semuanya membutuhkan strategi pengawasan yang lebih kuat dan kolaboratif,” tegasnya.
Menurutnya, pengawasan dari tingkat TPS hingga pusat sangat rentan terhadap soal pengaruh luar, sehingga sinergitas lintas sektor menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
“Kita harus memastikan pemilu berjalan jujur, adil, dan meningkatkan kepercayaan publik, baik dalam pemilu legislatif, bupati, hingga Pilgub dan Pilpres,” tambahnya.
Bimtek ini diikuti berbagai elemen strategis, seperti: LSM dan aktivis, Wartawan dan media lokal, Mahasiswa, dan Komunitas perempuan, serta penggerak sosial
Keterlibatan mereka diharapkan mampu memperluas jangkauan pengawasan pemilu sekaligus untuk memperkuat kerja sama antar lembaga.
Banwaslu Optimistis: Dengan semakin solid nya sinergi antara pengawas pemilu dan masyarakat sipil, Banwaslu Aceh Singkil optimis mampu mengawal proses pemilu ke depan secara profesional, berintegritas, dan demokratis. (Sakdam Husen )
