Notification

×

Iklan

Iklan

Anak Kakon Lulus Tes Lewat Penjaringan Perangkat Aparatur Pekon, Warga Menilai Janggal Dan Tidak Fair

10 September 2025 | 12:22 AM WIB | Last Updated 2025-09-09T17:22:15Z

 







Pringsewu, zonamerdeka.com - Privilese, nepotisme, dan dinasti di pemerintahan Pekon merujuk pada praktik pengangkatan dan pemberian posisi strategis kepada kerabat atau kroni, yang mengabaikan kompetensi demi kepentingan keluarga atau kelompok tertentu. Dinasti politik di tingkat Pekon muncul ketika kekuasaan politik diwariskan dalam satu keluarga, sehingga memicu praktik nepotisme seperti pengangkatan perangkat Pekon dari kalangan keluarga sendiri atau memenangkan proyek desa oleh perusahaan keluarga.Praktik ini berpotensi merusak prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, seperti akuntabilitas, transparansi, dan meritokrasi, serta dapat menghambat inovasi dan kualitas pelayanan publik. 


Dalam Seleksi perangkat Pekon Podomoro, Kecamatan Pringsewu, kembali menuai sorotan. Dari dua peserta yang ikut tes tahap 2, hanya M. Ali Farhan Salis yang dinyatakan lulus dengan nilai 540, sementara Intan Belinda Cahyani gagal dengan nilai 430.


Yang membuat publik mencurigai, peserta yang lolos ternyata adalah anak dari Kepala Pekon Podomoro. Kondisi ini langsung menimbulkan spekulasi adanya permainan dan kebocoran soal ujian.


“Kalau hasilnya murni, masyarakat pasti menerima. Tapi kalau ada indikasi nepotisme, ini jelas merusak kepercayaan warga terhadap proses seleksi,” Terang salah seorang tokoh masyarakat.


Di sisi Lain Dugaan praktik “main belakang” dalam rekrutmen perangkat pekon dinilai telah mencoreng azas transparansi, objektivitas, dan keadilan. Warga mendesak pihak kecamatan hingga aparat hukum untuk melakukan investigasi agar ke depan tidak ada lagi seleksi yang penuh dengan aroma nepotisme. Bebernya. 


Sampai berita ini diterbitkan, pihak panitia seleksi dan Kepala Pekon Podomoro belum memberikan keterangan resmi apapun terkait tudingan tersebut.(Yon)