Jember, zonamerdeka.com -- Pernikahan anak di Jember menjadi tertinggi di Jawa Timur. Hal itu dikatakan oleh Joko Sutriswanto selaku Kabid Perlindungan Anak DP3AKB Kabupaten Jember. Ia mengatakan itu dalam Kegiatan Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) pada hari Kamis, 4 April 2024, di aula kantor DP3AKB.
"Pada tahun 2021, terjadi pernikahan anak sebanyak 1379, pada tahun 2022 terjadi 1369 pernikahan anak, dan pada Pada tahun 2023, pernikahan di di jember terjadi pada 1294, dan ini menjadi tertinggi di Jawa Timur," kata Joko Sutriswanto di depan puluhan awak media.
Joko mengatakan bahwa, DP3AKB Jember telah melakukan berbagai upaya untuk menghentikan pernikahan dini, salah satunya adalah perjanjian kerja sama dengan pengadilan agama.
Dia menyatakan, "Diantaranya, Pengadilan Agama memberikan data pernikahan, termasuk mereka yang mengajukan dispensasi nikah."
Joko mengatakan beberapa faktor yang menyebabkan pernikahan dini adalah budaya, ekonomi, pendidikan, dan hamil di luar nikah.
Joko menyimpulkan, "Untuk mengantisipasinya, salah satu nya, ada pusat informasi dan konseling remaja berbasis masyarakat dan sekolah.
Joko pun menambahkan bahwa, salah satu faktor yang menyebabkan stunting adalah pernikahan dini yang terus terjadi, selain kekerasan terhadap ibu dan anak. (ton)
.jpg)
