Kepulauan Yapen Papua, zonamerdeka.com - Pelaksanaan Kunjungan Lapang Mahasiswa STIE Ottow Geissler Serui Program Studi Ekonomi Pembangunan kali ini dilaksanakan pada Jumat pagi (10/2/2023) wit.
Bertempat dilokasi Kebun Hidroponik Wainakawini, Distrik Anautorei, Kabupaten Kepulauan Yapen. Peserta sebanyak 17 orang.
Di era modernisasi saat ini bertanam tidak lagi harus menggunakan media tanah berbagai macam metode dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan metode hidroponik.
Hidroponik saat ini menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia, selain sangat mudah untuk dibudidayakan juga tidak membutuhkan lahan yang luas untuk pengelolaannya.
Lahan yang sempit seperti teras rumah dapat dijadikan sebagai tempat atau kebun minimalis.
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani. Hydro artinya air dan Ponous artinya kerja. Berdasarkan arti kata tesebut, hidroponik adalah teknologi bercocok tanam yang menggunakan media air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soillessi.
Selain menggunakan air sebagai media tanam, nutrisi dan oksigen juga diperlukan untuk semua tanaman yang dikembangkan secara hidroponik.
Bercocok tanam dengan teknologi hidroponik adalah dengan meletakkan akar pohon ke dalam larutan nutrient. Air dan larutan nutrient sebagai agen utama untuk pertumbuhan tanaman.
Sistem Hidroponik dapat dilakukan dengan NFT (Nutrient Film Teknik), rakit apung dan aeroponik.
Praktek Lapang kali ini merupakan pengembangan pemahaman, keterampilan dan kemampuan bernalar mahasiswa mengenai konsep usahatani hidroponik dan implementasinya dalam pembangunan ekonomi pedesaan yang disampaikan oleh Dosen Mata Kuliah Ekonomi Pedesaan Rosalyn Gracya, SP., M.Ak dalam setiap pertemuan tatap muka perkuliahan di kelas.
Di Kebun Hidroponik mahasiswa belajar dan praktek langsung tentang konsep hidroponik, teknologi hidroponik, sistem hidroponik, media tanam untuk sistem hidroponik, larutan nutrisi untuk budidaya tanaman hidroponik, penanganan tanaman sayur hidroponik setelah panen sampai siap dijual ke konsumen yang disampaikan oleh Pemilik Kebun Hidroponik Bapak Kayai.
Setelah mengikuti praktek cara tanam sistem hidroponik hingga penanganan pasca panen diharapkan mahasiswa mempunyai pemahaman, keterampilan dan kemampuan bernalar tentang sistem dan teknologi hidroponik. Selain itu mahasiswa juga menjadi termotivasi untuk mencoba melakukan sendiri usahatani kebun hidroponik sebagai bentuk kepedulian terhadap ekonomi pembangunan pedesaan. (Amatus Rahakbauw).
.jpg)
