Notification

×

Iklan

Iklan

Muncul Penolakan ILvi Rahmi Menjadi Camat Gunung Meriah, Kata Pj. Bupati Aceh Singkil Kesetaraan Gender

11 Mei 2024


 


ACEH SINGKIL, Zonamerdeka.com -- Terkait adanya penolakan ILvi Rahmi menjadi Camat pertama dari kalangan seorang perempuan di Pemerintahan Kecamatan Gunung Meriah.


Dari sejumlah Tokoh Masyarakat (Tomas), dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan para Keucik di Gunung Meriah, pada hari, Kamis (11/05/2024), Oleh Yakarim Munir Ketua LMRI Aceh Singkil dan Nurmadi Lie atau lebih dikenal dengan sebutan Ucok Merpaung.


"Ini kata Penjabat (Pj). Bupati Aceh Singkil, Drs. Azmi, MAP. "Ia mengatakan, apakah ada masalah, kalau seorang perempuan menjadi pemimpin, sebab di Negara ini, mengatur tentang kesetaraan Gender.


Hal tersebut diatur, sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarus Utamaan Gender dalam Pembangunan, termasuk didalam Pemerintahan, kita jangan lupa dengan sejarah kita di Propinsi Aceh.


Pada saat dimasa Kesultanan Aceh, atau Kutaraja, Aceh juga pernah dipimpin wanita tangguh, pemimpin perempuan tersebut memerintah di Kesultanan Aceh." Ucap, Azmi


Mulai Sultanah Safiatuddin (1641-1675) disaat itu, Hakim Agungnya, Tuan. Syeikh Abdurauf As- Singkili juga dipimpin oleh seorang Ratu, belum lagi, dimasa Sultanah Naqiatuddin (1675-1678), Ratu Sultanah Zaqiatuddin (1678-1688), dan Sultanah Zainatuddin (1688-1699)." Tegas, Azmi


Kemudian, Kota Madya Banda Aceh, saat itu Walikota nya juga merupakan dari seorang perempuan, yakni Ibu. Illiza Saaduddin kenapa bisa?


Bahkan di Kota Banda Aceh, salah seorang Camat nya juga seorang perempuan, kenapa bisa, tolong dicarikan undang-undang yang melarang perempuan tidak bisa menjadi pemimpin atau Camat." Tanya, Azmi


Azmi Menjelaskan, Camat yang kita lantik beberapa hari yang lalu, itu semua sudah melalui berbagai proses dan persyaratan, pendidikannya juga sudah tepat dan pangkat serta pengalamannya juga cakap.


"Kalau ada yang menolak, dalam demokrasi sah-sah saja, namun tetapi kita juga hidup bernegara, yang diatur oleh Pemerintah, dan kami ikuti aturan, tanpa mengenyampingkan kearifan lokal yang ada." Pungkasnya. (Sakdam Husen )





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close