Notification

×

Iklan

Iklan

Tak Ada Sisa Galian, Batu Pondasi Dipasang Sejajar, Proyek TPT Hibah Provinsi Jawa Timur Menjadi Tanda Tanya

14 Oktober 2022


Bentuk batu pondasi bagian bawah dipasang sejajar, rumput juga masih terlihat hijau tumbuh disamping adukan semen.

 

Jember, zonamerdeka.com - Proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) yang dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) di Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah menjadi tanda tanya. Pasalnya, disekitar proyek itu tidak ditemukan limbah sisa galian dan batu pondasi terlihat rata di bagian bawah. Selain itu ada dugaan seorang oknum partai politik yang jadi makelar sekaligus pengendali proyek tersebut.(14/10/2022)


Batu pondasi yang bentuknya tidak rapi, tapi bagian bawah nampak sejajar. Juga disamping itu tidak ada limbah sisa galian.










Proyek fisik tanpa papan nama dan prasasti tersebut berlokasi di Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember.


Proyek fisik TPT yang diduga milik kelompok masyarakat (Pokmas) desa setempat diduga dalam pelaksanaan dilapangan tidak sesuai dengan bestek, pasalnya tidak ada pekerjaan galian pondasi dan ironisnya lagi bangunan tersebut tanpa di siar atau biasa disebut setrik,an.


Dari pantauan awak media dilokasi terlihat pasangan batu belah asal tancap dan terkesan dikerjakan asal jadi. Ada dugaan hal ini terjadi akibat kurangnya pengawasan oleh pihak terkait.



Kepala Desa Tak Tahu Nama Pokmas

Sementara Kepala Desa Kertonegoro, Siti Munfarida, mengatakan bahwa pekerjaan dinding penahan jalan yang dimaksud milik pokmas dari dana Hibah Provinsi.


Anehnya, Ia tidak mengetahui ketua dan nama Pokmas dalam pekerjaan bangunan fisik yang dimaksud. 


"Nggak ngerti aku siapa nama pokmas-nya, ada di operator desa," kata Siti pada media (13/10/2022) Kamis.


Siti berharap pekerjaan yang bersumber dari Pemprov melalui Pokmas dikerjakan sesuai aturan mengingat bangunan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat.


Disinggung terkait proyek tanpa papan nama dan prasasti, Dia menjelaskan bahwa pekerjaan masih baru selesai dibangun.


"Mungkin belum dipasang kerena baru selesai dibangun," jelasnya.


Terpisah, operator Desa Kertonegoro, Yoga, menjelaskan bahwa pihak desa tidak mengetahui terkait Pokmas termasuk ketua. pihak desa hanya mencatat dalam bentuk Register.


" Di sini banyak Pokmas-nya, kita hanya register, saya tidak tahu mas nama Pokmas dan ketuanya," kata Yoga operator desa kepada awak media (14/10/2022) Jum'at. Namun operator tidak bisa memberikan nomor register ke awak media berdalih harus minta izin.


Di Desa Kertonegoro, sambung Yoga, ada empat bangunan yang bersumber dari dana hibah yang terbagi menjadi empat Pokmas dua titik pekerjaan drainase, TPT, dan Jalan Hotmix.


"Untuk Hotmix belum dikerjakan karena nunggu giliran, kan banyak yang dikerjakan," ujar yoga.

 

Lanjut yoga menjelaskan, bahwa pekerjaan pembangunan yang bersumber dari dana hibah tersebut melibatkan warga sekitar sebagian luar desa. Dia sebut Miko dan Agus selaku operator dalam proyek hibah yang dimaksud.


"Silahkan hubungi Miko atau Agus mas," Pintanya.


Menurut Dia, bahwa pekerjaan fisik bangunan oleh Pokmas di desanya dari partai Demokrat.


"Hibah melalui partai Demokrat mas," imbuhnya.


Diketahui bahwa di sepanjang jalan menuju Dusun Gumuk Jati ada beberapa titik lokasi pekerjaan yang bersumber dari dana hibah Provinsi Jawa Timur tahun 2022. Dua pekerjaan Drainase dengan dua Pokmas yakni Pokmas Seger dan Pokmas Banyu Alir, sementara Pekerjaan TPT di lokasi tidak terlihat adanya prasasti. 


Mengingat nomor media ini diblokir awak media kesulitan mengkonfirmasi dan klarifikasi kepada Miko yang disebut selaku pihak yang mengetahui terkait pelaksanaan dilapangan.



manto/jr







ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close