Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Pengawasan Proyek Drainase UPT PJJ Jember Tak Maksimal, Batu Diameter Lebih Dari 30 cm Tetap Dipasang

15 October 2022 | 12:04 PM WIB | Last Updated 2023-01-30T22:42:44Z

 

Batu diameter lebih dari 30 cm tetap dipasang.


Jember, zonamerdeka.com - Proyek Drainase UPT PJJ Jember pembangunan drainase dengan pelaksana PT Timbul Persada diduga melakukan pemasangan batu yang diameternya lebih dari 30 cm. Diduga pengawas proyek tidak melakukan tugas dengan maksimal. Hal ini berdasar pengamatan dan pengecekan di lokasi proyek oleh awak media. Hasil wawancara dengan kepala tukang pun mengatakan bahwa sejak awal pengerjaan proyek tidak diawasi.






Pemantauan di lokasi terlihat pasangan dinding drainase mengunakan material batu belah tidak sesuai dimensi bahkan jenis batu Gajah diameter 40-50 cm terpasang dilokasi. 


Penggunaan batu ukuran besar itu dibenarkan oleh Bandir selaku kepala tukang. Ia menyampaikan bahwa batu yang dipasang apa adanya, tidak dilakukan pembelahan. Bandir pun mengatakan jika membelah batu itu bukan tugasnya. Ia juga menyampaikan bahwa selama pekerjaan berlangsung tidak ada teguran terkait bahan material yang digunakan dan tidak adanya pengawasan.


"Batu apa adanya yang saya pasang pak, kalo saya yang bikin ndak dapat pekerjaan saya, yang mengolah dari sana (Pelaksana) pak, kan biaya dari sana pak," ujarnya.


Kemudian, ketika ditanya mengapa pencampuran atau pengolahan semen dan pasir dilakukan manual. 


Bandir menjawab bahwa molen untuk pengolahan semen dan pasir terjadi kerusakan.


"Iya jebol mesinnya, rusak tadi siang, mau diperbaiki katanya," ucap Bandir, (14/10/2022).



Maksimum 30 centimeter

Sementara itu, Dono Isworo menyampaikan bahwa batu belah yang dipasang maksimum 30 centimeter.


" Untuk pasangan, batu maksimum 30 cm," kata Dono.

 

Selain itu, ia menyampaikan bahwa pada hari sabtu, sebagian pengawas pulang. Ia pun menjelaskan jika itu di luar pantuannya mengingat hari Sabtu sebagian Tim pengawas pulang. Ia kemudian mengatakan akan melakukan peneguran kepada kontraktor untuk penggunaan material harus sesuai spesifikasi.


"Pasti akan kita tegur nanti dan akan kita sampaikan ke kontraktor bahwa penggunaan material harus sesuai Spek," imbuhnya.

 

Dono Isworo merupakan Konsultan Supervisor Enginer PT. Sicel Jasa dan PT. Bhakti Persada KSO. Ia mengatakan bahwa semua material yang masuk sudah sesuai spesifikasi, pasalnya konsultan memiliki kendali sistem format Sains Intraction untuk memonitor semua kegiatan kontraktor di lapangan.


"Kalo tidak ada kesesuaian kita tulis di Sains Intraction. Semisal yang ramai kemarin pasir karena tidak bisa dipakai jadi harus keluar dari proyek, kalo nggak salah ada 3 Dump truck kita kembalikan termasuk sekitar Lariso juga kita keluarkan," terang Dono Isworo di kantor Direksi lapangan pada media ini (14/10/2022).


Menurut Dono, Sains Intraction ini dibuat oleh konsultan ditandatangani oleh kontraktor dan mengetahui pengawas PU. Ia memastikan bahwa dengan adanya Format Sains Intraction akan menolak material yang tidak sesuai spesifikasi dan pastinya akan ditolak.


"Masing masing (kegiatan pekerjaan) ini kan ada pengawas PU sendiri sendiri," jelas Dono.


Perlu diketahui bahwa pekerjaan drainase, dinding penahan jalan, saluran mortar dan saluran U Ditch masuk dalam pekerjaan Rekontruksi/pelebaran jalan di jalan Lumajang-Kencong hingga Kasian anggaran Rp39.560.400.000 dengan pelaksana PT. Timbul Persada.


her/ton