Notification

×

Iklan

Iklan

Kiprah Seniman Muda, Mengembalikan Akar Budaya Daerah Bangka

21 October 2025 | 7:20 PM WIB | Last Updated 2025-10-21T12:20:22Z

 


Bangka, zonamerdeka.com - Gelar revitalisasi budaya melayu Bangka, melalui residensi dan work shop. Pada intinya mengembalikan pemilik budaya yang ada didaerah setempat. Kita akan terus mencari identitas-identitas lokal yang ada di desa-desa serta kecamatan di Bangka. 


Hal itu diungkapkan Erdi fadillah. (Edip) Penggagas merangkap Pimpro Residensi dan Workshop Melayu, di Rumah kediamannya Sungailiat, Selasa (21/10/2025). 


Menurutnya revitalisasi budaya melayu, khususnya di Mendo Barat yang digarap adalah tari dan musik dalam mengambil identitas budaya yang ada didaerah setempat. Prodag gabungan tari dan musik itu, kita pilih dengan tema Tari Salam Budaya Negeri, "Di dalamnya ada belanger, silat dan unsur kekuatan religius di daerah setempat. Kemudian bagaimana cara mengangkat dulang dan menaruh dulang. Untuk diketahui dulang tempat menaruh makanan, " jelas Erdi fadillah. jebolan ICI Yogyakarta jurusan Seni Tari. 


Seniman muda Bangka ini menambahkan bahwa dirinya merasa ritual budaya kita, memiliki intelek tual yang harus dijaga. Pasalnya didalam ritual banyak pengetahuan yang penting sekali, untuk kita catat dalam kehidupan sehari hari, "Kita akan terus mencari identitas lokal yang ada di desa-desa di 8 Kecamatan di Kabupaten Bangka. Kita gali dengan prodak kesenian yang bebas. Yang penting ada kemauan untuk turun lapangan dan tidak lelah mencari, " terang Erdi fadillah yang akrab disapa Edip. 


Menanggapi respon generasi muda di Mendo Barat? Edip mengatakan bahwa responnya sangat baik sekali. Kita dibantu oleh penari-penari dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung yang ada di Mendo Barat. Kita apresiasi kepedulian para mahasiswa tersebut, sungguh luar biasa, "Saya mengapresiasi juga dengan para nara sumber yang memberi masukan untuk gelaran ini. Terimakasih kepada Amang Kudung, Ahmady Sopyan dan Ikhsan Mokoginta, " ujar Edip yang merupakan putera dari Seniman Senior Bangka, Junaidi Rahim. 


Edip juga mengatakan bahwa sebagai generasi muda yang cinta terhadap budaya daerah, harus berani tampil tanpa berfikir anggaran pentas dan tempat untuk tampil. Meski anggaran minim kita harus terus berjuang untuk menggali akar-akar budaya yang ada didaerah ini, "Kita jangan lelah untuk terus mencari dan mengembalikan ke pemilik budaya setempat. Seperti kuliner makanan khas daerah setempat, atau produk budaya tradisi lainnya di desa desa, " tutup Edip. (heru)