ACEH SINGKIL, Zonamerdeka.com -- Warga Kecamatan Gumer, Kabupaten Aceh Singkil Mendesak Pemerintah Daerah Pembentukan Daerah Otonomi Baru, Kabupaten Rimo.
Harapan tersebut disampaikan oleh Maksum Malau Warga Desa Tanah Bara di Kecamatan Gunung Meriah, Minggu (03/08/2025) siang hari ini.
Maksum Menyebutkan, wacana pemekaran Kabupaten Rimo ini sudah sangat lama jadi cita-cita dan harapan masyarakat Kecamatan Gunung Meriah, Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Danau Paris, Kecamatan Suro, Singkohor dan Kecamatan Kota Baharu.
Dia mengungkapkan, rencana pemekaran ini sudah sejak lama. Namun hingga kini belum ada keseriusan Pemerintah Daerah, Provinsi Aceh, DPR Aceh, Pemkab Aceh Singkil dan DPRK Aceh Singkil untuk pembentukan DOB Kabupaten Baru.
Maksum Menyatakan, bahwa masyarakat di 6 Kecamatan ini lebih sangat setuju untuk pemekaran DOB Kabupaten baru dari pada pemekaran Provinsi, seperti Aceh Louser Antara (ALA) yang digaung-gaungkan oleh sejumlah pihak.
Mengingat, sosok Pemimpin Aceh sekarang, Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh,
H Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fad) yang begitu mencintai masyarakat Aceh.
Hal tersebut terlihat dengan cara Mualem di dalam memperjuangkan 4 (Empat) Pulau di Aceh Singkil, yaitu Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang dan Mangkir Ketek." Pungkasnya
"Sudah semestinya, kita sebagai manusia ini harus bersyukur, dan tentunya tidak lupa ter hadap kebaikan pemimpin kita, Gubernur Aceh Mualem." Lugasnya
Menurutnya, bahwa isu Pemekaran Provinsi Aceh Louser Antara (ALA) sudah tak relavan dan merupakan isu basi yang terus-terus di kemas atas nama rakyat di Lima Kabupaten/Kota." Tambah, Maksum
Padahal faktanya, masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil banyak yang tidak suka, untuk Pemekaran Provinsi ALA ini.
"Saya melihat hanya beberapa orang saja, dengan mendengungkan ALA di Kabupaten ini, mudah mudahan tidak ada unsur apa apa dan murni aspirasi." Tegasnya
Secara historis, sambungnya, dulu Tanah Singkil ini dibagi tiga kelompok masyarakat, yaitu kalak (Orang) Jehe, Kalak Souraya dan kalak Cinendang.
Dalam pembagian wilayah administratif juga demikian, ada Singkil, Simpang Kiri dan juga Simpang Kanan.
“Berkenaan dengan konteks sekarang sudah sepatutnya Tanoh Singkil dimekarkan lagi, yang dulunya hanya di level kecamatan, dan sekarang dilevel kabupaten, supaya memori zaman dahulu terulang kembali." Imbuhnya
Dilain Sisi, Untuk masa zaman sekarang namanya Singkil itu adalah Aceh Singkil, dan Simpang Kiri atau Souraya itu dulu namanya Subulussalam, untuk Simpang Kanan atau Cinendang namanya Rimo Raya.
Pemekaran Kabupaten Singkil daerah Rimo atau sering disebut dengan Kabupaten Rimo Raya, menurutnya, sudah sangat layak dan sepatutnya untuk diperjuangkan.
"Alasan kabupaten induk ini nantinya akan tertinggal itu dapat dibantahkan. Mengingat kabupaten induk mempunyai daerah yang tidak dipunyai daerah, untuk pemekaran Rimo Raya dan daerah yang sudah mekar yaitu Kota Subulussalam.
Kemudian, Induk juga mempunyai laut, dan mempunyai objek wisata kelas internasional Pulau Banyak, mempunyai pelabuhan laut dan bandar udara. Untuk perkebunan induk juga tidak ketinggalan, ada sebagian wilayah PT. PLB Astra dan PT. Nafasindo walaupun kedua PT sebagiannya lagi berada di Rimo Raya,” Katanya
Sementara, Rimoraya itu sendiri, lanjut dia, nantinya akan sama dengan Subulussalam. Bahkan bisa jadi akan lebih maju karena daerah ini adalah daerah yang subur, terbukti dengan dibukanya PT. Socfindo sejak zaman kolonial Belanda yang daerah lain belum punya.
Selanjutnya menyusul PT yang lain yang umurnya jauh lebih tua dari PT yang ada di Subulussalam.
“Sebenarnya Singkil negeri metuah atau acapkali disebut nagari batuah itu ada di Cinendang, bukan Singkil dan bukan pula Souraya.
Syekh Abdurrauf kelahiran Suro. Buya kharismatik yang ada di wilayah Singkil ada di Cinendang, Buya Tanah Merah, Buya Batu Korong dan Buya Pinto,” Ujarnya
Tentunya dengan kemajemukan masyarakat di daerah Rimoraya juga tentunya menjadi modal untuk kemajuan daerah. Hal tersebut terbukti dengan daerah-daerah masyarakat yang majemuk di republik ini daerahnya bisa maju, kreatif dan lebih terbuka.
Tapi secara politik kata, Maksum pada saat ini Cinendang sangat jauh kalah dengan Souraya. “Subulussalam sudah deluan maju selangkah bahkan lebih.
Dikatakan, pemekaran Kabupaten Rimoraya bukanlah untuk menghilangkan ke-Singkil-an sebagaimana yang diragukan oleh sebahagian kalangan.
"Justru akan mengangkat Singkil itu sendiri, seperti Subulussalam semakin fokus dan bangga dengan identitas ke-Singkil-annya. “Ini sangat berbeda dengan waktu sebelum mekar,” Ucap, Maksum
Selain itu, pemekaran bukanlah sekedar pemekaran belaka, tapi untuk kemajuan Tanoh Singkil (Aceh Singkil, Subulussalam, Rimoraya).
Tanoh Singkil akan tentunya mempunyai tiga kepala daerah, yang akan sedikit banyaknya berpengaruh kepada kekuatan daerah dan etnis Singkil di Propinsi Aceh agar dapat di perhitungkan.
"Tidak lagi dipandang sebelah mata. Singkil yang dulu hilang sekarang terbilang,”tuturnya. (Sakdam Husen )





