Notification

×

Iklan

Iklan

Kabupaten Aceh Singkil Satu Juta Lubang, Satu Juta Dosa

13 August 2025 | 8:32 PM WIB | Last Updated 2025-08-13T13:32:05Z

 


Dok : Kondisi Jalan Ke Desa Bulu Ara, Kecamatan Suro Makmur, Aceh Singkil


ACEH SINGKIL, Zonamerdeka.com -- Jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-80, seharusnya kita merdeka dari segala bentuk penderitaan.


Seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan juga kerusakan lingkungan. Namun ditanah ini, rakyat justru masih menjadi tawanan, bukan oleh penjajah asing, tetapi oleh kebijakan yang salah arah.


Dimana jalan-jalan di Aceh Singkil dipenuhi lubang, bukan hanya satu atau dua, tetapi begitu banyak hingga masyarakat di Aceh Singkil menjulukinya. “Satu Juta Lubang”. 


"Bahkan setiap hari, pengendara motor dan mobil harus berjibaku menghindari jebakan dijalan. Selain mengancam keselamatan, lubang-lubang ini menjadi simbol nyata ke gagalan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil 

memprioritaskan kebutuhan rakyat.


Lebih memilukan, Desa Bulu Ara, menurut informasi dari masyarakat setempat adalah tanah kelahiran Bupati Aceh Singkil sendiri,  sejak kemerdekaan RI hingga hari ini belum pernah tersentuh aspal. 


Jalan menuju desa ini tetap berlumpur di musim hujan beserta genangan air dan juga berdebu saat dimusim kemarau. 


Bahkan generasi demi generasi disana hidup dengan harapan yang terus diulur, sementara pusat kekuasaan justru berada tak jauh dari sana.


Ironisnya, ditengah penderitaan tersebut, pemerintah daerah justru menggelontorkan Rp 2,2 miliar untuk membeli mobil dinas baru dan Rp 90 juta untuk iPad. Anggaran yang bisa menambal jalan, mengaspal desa, dan memperlancar akses warga, ini malah digunakan untuk memanjakan kenyamanan para pejabat.


Kita merdeka dari penjajah sejak 1945, tapi belum merdeka dari mentalitas feodal dan pemborosan anggaran. Setiap lubang yang ada dijalan adalah luka yang menganga, dan setiap pengadaan mewah adalah garam yang ditaburkan diatasnya.


Kemerdekaan seharusnya berarti bebas dari jalan rusak, bebas dari polusi, bebas dari kebijakan yang mengorbankan kepentingan rakyat demi gengsi pejabat. 


"Jika pemerintah tak segera membenahi prioritasnya, maka perayaan kemerdekaan di Kabupaten Aceh Singkil hanyalah pesta di atas penderitaan.


Di Hari Kemerdekaan ini, Rahman ingin mengingatkan: 


"Merdeka bukan hanya tentang mengibarkan bendera, tapi memastikan rakyat berjalan di jalan yang aman, bukan dijalan penuh lubang dan penuh dosa kebijakan." (Sakdam Husen)