zonamerdeka.com - Kehidupan modern saat ini telah berkembang pesat. Tetapi di sisilain, masyarakat jawa pada umumnya masih memegang pedomah yang berkaitan dengan pasaran hari lahir.
Dalam budaya Jawa, weton bukan sekadar hitungan hari lahir. Weton dipercaya menjadi kunci untuk memahami karakter, peruntungan, jodoh, hingga arah rezeki seseorang. Tradisi ini telah diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari kearifan lokal yang kaya makna.
Bagi sebagian orang, weton menjadi pedoman dalam menentukan langkah penting dalam hidup seperti memilih pasangan, memulai usaha, atau menentukan hari baik untuk berbagai keperluan. Meski zaman terus berkembang, tradisi menghitung weton tetap lestari dan dihargai sebagai bagian dari identitas budaya Jawa.
Dengan memahami weton, seseorang diajak untuk lebih mengenali diri sendiri, memperbaiki sifat, dan menyelaraskan hidup dengan alam serta nilai-nilai leluhur. Weton bukan hanya soal angka, tapi juga tentang keseimbangan antara kebijaksanaan dan kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Weton?
Weton adalah sistem penanggalan tradisional Jawa yang menggabungkan hari dalam kalender Masehi dengan pasaran Jawa. Weton digunakan untuk menentukan karakter, rezeki, keberuntungan, jodoh, hingga hari baik untuk berbagai keperluan.
Dalam tradisi Jawa, weton dihitung berdasarkan hari kelahiran yang terdiri dari 7 hari dalam seminggu (Senin hingga Minggu) dan 5 pasaran Jawa yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Nilai Neptu Hari dan Pasaran
Setiap hari dan pasaran memiliki nilai atau neptu yang berbeda. Berikut rincian neptunya:
-
Senin = 4
-
Selasa = 3
-
Rabu = 7
-
Kamis = 8
-
Jumat = 6
-
Sabtu = 9
-
Minggu = 5
Pasaran:
-
Legi = 5
-
Pahing = 9
-
Pon = 7
-
Wage = 4
-
Kliwon = 8
Cara Menghitung Weton
Weton dihitung dengan menjumlahkan neptu hari lahir dan neptu pasarannya. Misalnya, seseorang lahir di Kamis Pahing, maka nilainya adalah 8 (Kamis) + 9 (Pahing) = 17.
Makna Weton dalam Kehidupan
Bagi masyarakat Jawa, weton dipercaya memiliki pengaruh besar dalam menentukan berbagai aspek kehidupan seperti:
-
Karakter dan Watak:
Setiap weton diyakini mencerminkan sifat dan kepribadian seseorang. Misalnya, mereka yang lahir di Sabtu Pahing dikenal tegas dan pekerja keras. -
Rezeki:
Weton juga dipercaya menentukan kelancaran rezeki seseorang. Ada weton yang rezekinya lancar tetapi boros, ada juga yang rezekinya sedikit tetapi berkah. -
Jodoh:
Dalam budaya Jawa, kecocokan jodoh juga sering dihitung berdasarkan weton. Ini untuk menghindari benturan karakter yang dipercaya bisa membawa kesialan dalam rumah tangga. -
Hari Baik:
Weton menjadi acuan dalam menentukan hari baik untuk pernikahan, pindah rumah, membuka usaha, atau acara penting lainnya.
Pantangan dalam Weton
Beberapa weton memiliki pantangan tertentu, misalnya tidak cocok bekerja di bidang tertentu atau perlu menghindari sikap negatif seperti keras kepala, mudah marah, atau boros.
Manfaat Mengetahui Weton
Mengetahui weton membantu seseorang lebih memahami diri sendiri dan orang lain. Ini menjadi panduan untuk memperbaiki sikap, mengelola keuangan, memilih jodoh, dan merencanakan langkah hidup dengan bijaksana.
Kesimpulan
Weton adalah warisan budaya Jawa yang sarat makna dan filosofi. Meski tidak semua orang mempercayainya secara mutlak, weton tetap menjadi bagian penting dari tradisi dan identitas budaya Jawa.
Dengan memahami weton, masyarakat diharapkan bisa lebih mengenali diri sendiri, menghormati tradisi, dan menjalani hidup dengan lebih seimbang antara logika dan kearifan lokal. ***
