Notification

×

Iklan

Iklan

Berburu Lailatul Qadar, Berikut Doa dan Tanda-tandanya

06 April 2024




Menjelang akhir bulan Ramadhan, kaum muslim sangat bersemangat untuk mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Kapan Lailatul Qadar datang?


Saat bulan suci Ramadan tiba, orang Muslim harus melakukan puasa. Mereka juga sangat menantikan malam Lailatul Qadar, yang merupakan malam yang sangat mulia.

Umat Muslim akan berusaha untuk mendapatkan malam Lailatur Qadar, yang akan terjadi di sepuluh malam terakhir bulan puasa. Tidak ada yang tahu kapan malam ini akan tiba.


Oleh karena itu, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan ibadah atau mencari kebaikan supaya mereka dapat mempertemukan malam Lailatul Qadar.

Apa arti malam Lailatul Qadar, bagaimana tanda-tandanya muncul, dan apa yang dilakukan orang Muslim untuk mempertemukan diri dengannya?


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW mengatakan kepada umatnya bahwa mereka harus mencari malam Lailatul Qadar pada malam-malam tertentu selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:



تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ


Artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan" (HR. Bukhari dan Muslim).


Mengingat sabda Rasulullah SAW yang telah dipaparkan sebelumnya menjadi acuan bagi sebagian kalangan muslim, banyak dari mereka yang bersungguh-sungguh dalam memaksimalkan ibadahnya demi meraih malam Lailatul Qadar.



Jawabannya adalah adanya kemungkinan 6 April 2024 termasuk dalam malam Lailatul Qadar. Apa alasannya? Apabila melihat dari kalender Islam atau Hijriah 2024 yang telah diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, dapat diketahui 6 April 2024 bertepatan dengan 26 Ramadhan 1445 H.


Pengertian Malam Lailatul Qadar

Dikutip dari NU Online, Kamis (4/4/2024), Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) Prof. Muhammad Quraish Shihab menjelaskan mengenai pengertian dari malam Lailatul Qadar.


Menurutnya, malam Lailatul Qadar diartikan menjadi tiga makna, yaitu:


1. Malam yang Mulia

Lailatul Qadar diartikan sebagai malam yang mulia karena Al-Qur’an diturunkan tepat di malam Lailatul Qadar.

"Mulia, ya karena dia memang mulia, Al-Qur’an turun di situ," ujar Prof. Muhammad Quraish Shihab dalam video di akun YouTube Najwa Shihab, dikutip dari NU Online pada Kamis (4/4/2024).


2. Malam yang Sempit

Para ahli tafsir menjelaskan ketika malam Lailatul Qadar berlangsung banyaknya malaikat turun ke bumi sehingga akan terasa sempit.

"Kenapa sempit? Karena waktu Lailatul Qadar itu banyak sekali malaikat turun ke bumi, menjadi sempit karena banyaknya malaikat," ujarnya. 


3. Malam Ketetapan

Prof. Quraish turut menjelaskan Allah menetapkan sesuatu untuk umat Muslim, misalnya diturunkannya Al-Qur’an dan bertemu dengan malam Lailatul Qadar.

"Tapi bisa jadi untuk orang per orang siapa yang bertemu dengan Lailatul Qadar hidupnya akan berubah. Jadi itu malam ketetapan," ujarnya.

Mengenai malam Lailatul Qadar telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an pada Surat Al-Qadar ayat ketiga, yang dijelaskan bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik daripada 1000 bulan.

Adapun, Prof. Quraish menyebutkan 1000 bulan itu setara dengan 83 tahun.

“Satu hal yang perlu kita garis bawahi, 1000 itu apa artinya? Banyak. Bukan arti 83 tahun. Kalau saya berkata dia bawa alasan seribu satu alasan, bukan berarti angka yang di atas 1000 dan di bawah 1002. Tapi karena banyak tidak terjangkau banyaknya. Begitu juga di ayat itu," ujarnya.

Dia juga turut menerangkan arti dari Lailatul Qadar lebih baik daripada 1000 bulan, yaitu seseorang yang bertemu atau merasakan malam Lailatul Qadar di dunia dan di akhirat akan lebih jauh baik daripada tidak menemukan malam ini.


Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Prof. Quraish menjelaskan tanda-tanda orang yang merasakan atau mendapatkan malam Lailatul Qadar dengan menafsirkan Surat Al-Qadar ayat keempat, yakni:

1. Malaikat Turun Kepadanya

Prof. Quraish menjelaskan tanda dari orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah malaikat selalu mengajak mengarah kepada kebaikan sehingga orang yang merasakan malam ini hidupnya akan terdorong untuk terus berbuat kebaikan.

"Jadi kalau ada orang berkata saya ketemu dengan Lailatul Qadar tapi kalau jalan hiupnya gini-gini (kurang baik), bohong itu. (Justru harusnya) dia selalu tertarik untuk kebaikan karena malaikat itu selalu mendorong terhadap kebaikan," ujarnya.

2. Hatinya Senantiasa Damai

Prof. Quraish menyampaikan tanda-tanda orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar hidupnya penuh dengan kedamaian, tidak dendam, dan tidak dengki.

Dia juga menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar tidak diketahui kapan tibanya dan hanya terjadi di bulan suci Ramadan sehingga umat Muslim bisa mempersiapkan diri dengan terus berbuat kebaikan.

“Tanggalnya nggak tahu kapan. Itu sebabnya dirahasiakan. Setiap saat kita siap untuk itu. Bukannya tujuan ayat ini (Al-Qadar) mendorong untuk beramal shaleh?" ujar Prof. Quraish.

Sementara itu, dikutip dari baznas.go.id, Kamis (4/4/2024), tanda-tanda malam Lailatul Qadar tiba, yakni matahari terbit tidak terlalu panas, angin berhembus dengan lembut, malam hari yang cerah atau terang, seperti tidak berawan, tidak hujan, dan tidak terlihat bintang-bintang.

"...Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu." (HR. Ahmad).


Adakah Malam Lailatul Qadar Selanjutnya?

Mengingat Hari Raya Idul Fitri sudah semakin dekat, ini sekaligus menandakan sepuluh hari terakhir Ramadhan juga akan segera usai. Namun, apakah masih ada perkiraan malam Lailatul Qadar yang akan hadir dalam waktu dekat? Jawabannya adalah iya.

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu tidak ada satupun manusia yang dapat mengetahui kapan malam Lailatul Qadar akan tiba. Tetapi merujuk dari hadits yang disampaikan sebelumnya, malam Lailatul Qadar diperkirakan akan hadir di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan pada tanggal-tanggal ganjil.

Apabila melihat dari kalender Hijriah Kemenag RI, tanggal ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan selanjutnya akan bertepatan dengan 29 Ramadhan 1445 H yang jatuh di tanggal 9 April 2024. Hal tersebut menandakan perkiraan malam Lailatul Qadar akan hadir pada 8 April 2024 saat waktu Matahari terbenam atau maghrib jika merujuk dari pergantian hari dalam kalender Islam atau Hijriah.


Doa Malam Lailatul Qadar

Salah satu amalan yang dianjurkan untuk banyak dikerjakan pada malam Lailatul Qadar adalah dengan membaca doa. Diketahui bahwa terdapat sebuah doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk diamalkan di malam Lailatul Qadar.

Berikut bacaan lengkapnya yang disebutkan dalam buku 'Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah' karya Ruhyat Ahmad:


اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


"Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni."

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku."


Amalan Malam Lailatul Qadar

Selain banyak-banyak membaca doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, terdapat dua amalan sunnah lain yang sebaiknya tidak dilewatkan oleh kaum muslim saat ingin meraih malam Lailatul Qadar. Kedua amalan tersebut adalah sholat malam dan itikaf.

Terkait anjuran sholat malam Lailatul Qadar telah disampaikan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Dikutip dari buku 'Barangkali Ini Ramadhan Terakhir Kita' karya Husni Magz, Rasulullah SAW bersabda:


مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


Artinya: "Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan sholat malam atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni" (HR. Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, disebutkan dalam buku 'Inspirasi Ramadhan' karya H. Brilly El-Rasheed, S.Pd. bahwa Rasulullah SAW memperbanyak ibadahnya di hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini berasal dari sebuah riwayat dari Aisyah RA. Dikatakan dalam sebuah hadits bahwa:


عَنْ عَائِشَةَ هَا قَالَتْ : - كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَيْ : الْعَشْرُ الْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ شَدَّ مِثْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Artinya: "Dari 'Aisyah, ia berkata, 'Rasulullah biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah'." (HR. Bukhari dan Muslim).


Kemudian, kaum muslim juga dapat mengisi malam Lailatul Qadar dengan menunaikan ibadah itikaf di masjid. Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku 'Mimbar Agama Islam' karya Rois Mahfud, itikaf dapat diartikan sebagai sebuah ibadah yang dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Itikaf menjadi salah satu amalan yang tidak pernah luput dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan mulia ini. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:


تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: "Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan" (HR. Bukhari).

Selain berdoa, sholat malam, hingga itikaf di masjid, ada sebuah amalan malam Lailatul Qadar selanjutnya yang dapat dikerjakan oleh kaum muslim. Amalan yang dimaksud adalah membaca Al-Quran, salah satunya tidak melewatkan Surat Al-Qadr. Diketahui bahwa di dalam Surat Al-Qadr, Allah SWT menyampaikan tentang kemuliaan malam Lailatul Qadar.

Bagi kaum muslim yang hendak mengamalkan Surat Al-Qadr, berikut bacaan lengkapnya:


اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ۝٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ۝٥


"Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla'il-fajr."


Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close