Notification

×

Iklan

Iklan

MABMI Babel Menilai, Bupati Bangka Mulkan Tokoh Pelestari Budaya Adat Daerah

05 Maret 2023


 

Foto: Ketua MABMI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dato' H.Marwan Ja'fari.SAg. 



Bangka, zonamerdeka.com - Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Provinsi Bangka Belitung menilai Bupati Bangka, Mulkan merupakan tokoh yang betul-betul memperhatikan dan melestarikan budaya adat daerah ini. Hal itu disebutkan Ketua MABMI Provinsi Bangka Belitung, Dato' H.Marwan Al Ja'fari.SAg, Minggu (05/03/2023) di Saung Budaya, Bukit Betung Sungailiat, Bangka.


Dijelaskan Dato' Marwan, bahwa Mulkan begitu getol melestarikan  budaya daerah ini. Seperti tudung saji yang merupakan perangkat penutup makanan  adat budaya Bangka.  Biasanya tudung saji untuk menutup dulang atau nampan dan untuk acara Nganggung (makan bersama sama diatas dulang atau nampan)  warga masyarakat makan bersama di Masjid, " Untuk melestarikan tudung saji, pak Mulkan memasang tudung saji menempel ditiyang listrik sepanjang jalan Ahmad Yani Sungailiat. Kemudian juga di beberapa titik perempatan jalan atau pertigaan jalan  dibangun monomen tudung saji. Itu sungguh luar biasa dalam melestarikan adat budaya Bangka, " tuturnya.


Dato' Marwan mengungkapkan, belum lagi dalam setiap kegiatan memberi sambutan, bupati Bangka selalu berpantun. Dengan semangat yang dimiliki Mulkan dalam melestarikan adat budaya, tentunya tidak ada salahnya jika kita apresiasi semangat beliau, sebagai pemimpin yang peduli dengan pelestarian adat budaya Bangka,

 " Sekarang tinggal dari kita memberi masukan, memberi konsep-konsep kepada bupati Bangka mengaplikasi dilapangan, terkait dengan pelestarian budaya lainnya yang dimiliki daerah ini, " ujarnya.


Menurut Dato' Marwan, mengingat saat ini, acara adat Nganggung sepertinya nyaris tergeser, karena makanan yang disajikan tidak lagi dengan piring diatas dulang, namun sudah beralih makanan dalam kotak, makanya perlu ada rembug bersama. Untuk itu MABMI akan memberi masukan ke beliau, agar di setiap kecamatan maupun desa dibantu berupa tudung saji dan dulang. Misal  di desa kita bantu 20 tudung saji dan dulangnya. Sehingga tudung saji dan dulang dapat dipakai untuk kegiatan Nganggung di desa, 

" Sebab ketika saya dan teman-teman turun keliling ke desa-desa, kita lihat mereka minim  memiliki tudung saji dan dulang. Sehingga dalam Nganggung makanan kadang disajikan di kotak. Kita harus maklumi, namun kita beri pengertian, kalau untuk Nganggung, seyogianya dari makanan dalam kotak dipindah ke dulang," jelasnya.


Dengan masukan dan konsep-konsep yang akan kita berikan ke bupati, semoga bupati Bangka, akan menindak lanjuti, "Saya optimis bupati Bangka mengerti dan segera akan merealisasikan konsep, bantu tudung saji dan dulang di setiap desa," kata Dato' Marwan menambahkan. (eru).










ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close