Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Diduga Proyek Paving Jalan Usaha Tani Jadi Bancakan, 5 Kelompok Tani di Desa Karangsono Jadi Sorotan

17 Januari 2023


Jember, zonamerdeka.com - Diduga proyek jalan usaha tani jadi bancakan, 5 kelompok tani jadi sorotan. Proyek JUT berupa paving itu berada di Desa Desa Karangsono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.Sabtu (14/1/2023).


Pasalnya, bantuan hibah kepada 5 kelompok tani dengan total Rp 0,5 M atau 500 juta tersebut dalam pengadaan material tidak dilakukan sendiri oleh kelompik tani alias dimonopoli oleh oknum tertentu. Hal inilah yang memperkuat adanya dugaan bancakan proyek.


Saat dikonfirmasi, UPKK (Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan) ketua Kelompok Tani Suka Tani yaitu Mohammad Jaenuri, mengatakan bahwa kelompoknya mendapatkan bantuan hibah dari Kementan untuk 5 kelompok tani dengan nilai masing Rp 100 juta untuk kegiatan JUT paving di Dusun Begelenan Desa Karangsono.


"Ada lima kelompok tani nilainya sama seratus juta," kata Jainuri yang juga selaku Kepala Dusun Begelenan Desa Karangsono kepada media ini.


Lanjut Jaenuri, menjelaskan bahwa bantuan 100 juta/Poktan tersebut diperuntukkan untuk pekerjaan paving dengan volume panjang 235 meter lebar 2,5 meter. Proyek paving JUT dengan volume panjang keseluruhan 1175 meter tersebut pekerjaan gabungan dari lima Poktan.


Terkait pembelanjaan material paving dan lainnya, Jaenuri, mengatakan pengadaan bahan material disediakan pihak lain bukan dari Poktan sendiri.

 

"Lebih pasnya hubungi pak Fadholi (Kampung curah keting) karena dia koordinatornya dan juga jadi ketua Poktan nya," ujar Jaenuri meminta agar awak media ini untuk mengkonfirmasinya.


Kendati demikian, Jaenuri selaku ketua Poktan yang notabene bertanggungjawab atas pekerjaan tersebut berharap bahan material yang dipasang harus berkualitas baik termasuk pekerjaan.


"Ya harapannya sesuai target pekerjaan harus selesai, pekerjaan harus bagus, bahan seperti pasir, paving harus sesuai standard," tegasnya.


Disinggung terkait waktu pekerjaan, Jaenuri mengakui bahwa dalam pekerjaan tersebut mengalami keterlambatan yang semestinya selesai bulan Desember Tahun 2022.


"Karena pencairan anggarannya terlambat jadi pelaksanaan juga terlambat, pencairan dananya insyaallah diakhir bulan Desember," imbuhnya.


Sementara pihak yang disebut dan Dinas terkait dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember akan dikonfirmasi lebih lanjut. ***


(***/ton/manto)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close