Notification

×

Iklan

Iklan

Aksi Demo Ormas Garis Sukabumi Raya di PT Wan Shi Da. Tuntut CSR

19 Januari 2023


 


Kabupaten Sukabumi, zonamerdeka.com -Ratusan anggota organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Reformis Islam (Garis) Sukabumi Raya dan Paguron Sapu Jagat, menggeruduk pabrik PT Wan Shi Da Indonesia, tepatnya di Kampung Cibuntu, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah pada Rabu, (18/01/2023).


Aksi demonstrasi tersebut dilakukan di halaman pintu masuk PT Wan Shi Da Indonesia yang bergerak dalam bidang tambang dan pengolahan batu kara atau batu kapur itu, mendapat pengawalan ketat dari ratusan personel petugas gabungan.





Ketua DPD Ormas Garis Sukabumi Raya, Ustad Ade Saefulloh mengatakan, aksi anggota Ormas Garis Sukabumi Raya ke PT Wan Shi Da Indonesia ini, tidak lain untuk menuntut hak kepada pihak perusahaan mewakili warga Kecamatan Jampangtengah, khususnya warga Desa Padabeunghar. "Karena, memang pada waktu itu Ormas Garis Sukabumi Raya pada tahun 2015 lalu sudah ada perjanjian antara masyarakat dengan perusahaan itu. Nah, ini kami dari Ormas Garis Sukabumi Raya yang diwakilinya," jelas Ustad Ade kepada zonamerdeka.com pada Rabu (18/01).


Dalam kesepakatannya di tahun 2015, menurut Ustad Ade, PT Wan Shi Da Indonesia akan memberikan program CSR kepada masyarakat, izin lingkungan dan dampak lingkungan serta pihak perusahaan bersedia bekerjasama dalam hal bidang yang dibutuhkan perusahaan bersama Ormas Garis Sukabumi Raya. 


"Kenapa kami turun hari ini, karena sampai saat ini kesepakatan itu belum terealisasi. Bahkan, kami sudah sangat bersabar selama 8 tahun menunggu. Dan hari ini klimaknya kami turun untuk mempertanyakan persoalan tersebut. Intinya, Ormas Garis Sukabumi Raya tidak ada kepentingan apapun kepada perusahaan. Karena, Garis Sukabumi Raya hanya membela hak masyarakat," tandasnya.


Saat melakukan audensi, pihak perusahaan telah mengeluarkan anggaran per tahun untuk masyarakat sebesar Rp10 juta sebelum lebaran. Sementara, jika dihitung hasil produksi perusahaan dari PT Wan Shi Da Indonesia ini, per tahunnya mencapai 270 ton di kali Rp900 dengan jumlah total per bulan omsetnya mencapai Rp2,5 Miliyar. 


"Kalau semisal ini, dipersentasikan per tahunnya itu 2,5 persen untuk program CSR. Nah, itu sudah tidak terbayangkan nilainya. Sementara faktanya per tahun perusahaan itu hanya memberikan Rp10 juta saja," terangnya


Oleh sebab itu, Ustad Ade menilai uang yang diberikan oleh PT Wan Shi Da Indonesia sebesar Rp10 juta per tahun itu, dianggap untuk tunjangan hari raya. " Namun yang di klien pihak perusahaan itu dana CSR. Makannya, ini yang kami gugat, karena tidak sesuai yang diharapkan" bebernya 


Namun, karena yang memiliki kebijakan dari perusahaan itu, Chen Bobin tidak hadir pada saat audensi tersebut. Maka,  dirinya bersama  Ormas Garis akan kembali melakukan tuntutan  pada 1 Februari 2023 untuk melakukan aksi ke perusahaan tersebut. Dan apabila tuntutannya tidak digubris oleh pihak perusahaan. Dirinya mengancam akan menutup perusahaan tersebut dengan mengerahkan massa yang lebih banyak lagi. 


"Kalau aksi yang turun hari ini sekitar 500 orang. Apabila aksinya tidak di gubris, dirinya bersama organisasinya akan lakukan aksi yang lebih besar lagi. ' Mudah-mudahan ini, dapat menjadi percontohan buat perusahaan lain. Selain itu kami juga akan mempertanyakan soal Amdal dan TKA di perusahaan ini. Makanya, nanti kami akan datang ke kantor Imigrasi," bebernya.


Sementara itu,  Humas PT Wan Shi Da Indonesia, Iyan mengatakan kedatangan anggota Ormas Garis ini, untuk mempertanyakan dan tuntutan soal penyaluran program CSR dari perusahaan yang dinilai tidak tepat sasaran yang sudah dijanjikan pada tahun 2015. 


"Sebenarnya, kami pun waktu itu belum tahu. Memang pernah di keluarkan program CSR, tapi ternyata pengeluaran CSR itu, harus 2,5 persen dari hasil produksi perusahaan," kata Iyan.


Iyan mengaku, bahwa seharusnya pemerintah Desa Padabeunghar yang menjawab persoalan program CSR tersebut. Namun, saat melakukan audensi kepala desa telah menjawab bahwa uang atau bantuan yang diberikan oleh PT Wan Shi Da kepada pemerintah desa itu, bukan program CSR. "Padahal pada kwitansi itu sudah jelas adalah CSR. Ini bukti-buktinya juga ada," paparnya.


Untuk itu, ia mengklaim sampai sejauh ini perusahaan sudah menunaikan kewajibannya untuk menyalurkan program SCR kepada masyarakat melalui pemerintah Desa Padabeunghar. Bakan hanya itu, kepedulian perusahaan untuk lingkungan, terus berjalan. Seperti membuat lapangan untuk warga dengan mengirimkan alat berat, pembangunan masjid di Ciembe dan satu unit mobil Avanza untuk warga Kedusunan Panyindangan. "Selain itu, untuk lingkungan kita juga memberikan uang sebesar Rp1 juta perbulan untuk masyarakat terdampak," bebernya.


Iyan  menambahkan, hasil dari audensi hari ini, belum membuahkan hasil dan rencananya akan dilanjutkan pada 1 Februari 2023 nanti, untuk melakukan pertemuan kembali dengan pimpinan PT Wan Shi Da bersama Ormas Garis Sukabumi Raya. "Iya, karena orang yang bertanggung jawab di perusahaan ini adalah bos dan saya hanya bertugas sebagai humas serta tidak memiliki kewenangan lebih, dalam hal kebijakan," imbuhnya.


Sementara itu, Kapolsek Jampangtengah, Polres Sukabumi, AKP Usep Nurdin mengatakan, pihaknya sudah mengawal berjalannya mediasi antara ormas Islam Garis bersama PT Wan Si Da dengan menerjunkan petugas gabungan sebanyak 400 personel dari Polsek Jampangtengah, Polres Sukabumi, TNI dan Satpol PP.


"Perusahan ini, disinyalir tidak bisa menunjukan atau tidak bisa membuktikan  soal CSR kepada masyarakat. Selain itu, dari ormas Garis itu mempertanyakan terkait kerjasama yang terjalin atau dibina pada 2015. Namun, sampai saat ini belum pernah terjadi kerjasamanya," jelasnya. 


Hasil dari mediasi ini, masih kata Usep, belum selesai atau belum menemukan titik temu. Sebab itu, direncanakan akan dilakukan pertemuan kembali pada 1 Februari 2023. "Alasanya karena memang yang hadir dari perwakilan perusahaan tidak bisa menjelaskan secara akurat. Dan ormas Garis ingin bertemu langsung dengan pimpinan perusahaan," pungkasnya.


Lison





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close