Notification

×

Iklan

Iklan

Lumpuh Total, Jalur Transportasi Provinsi Terdampak Banjir Aceh Tamiang

03 November 2022


 




Aceh Tamiang, zonamerdeka.com - Dampak banjir selama kurang lebih satu minggu ini melumpuhkan perekonomian warga Kota Kualsimpang hingga meluas ke beberapa kecamatan yang berdampingan dengan pusat kegiatan perdagangan Kota Kualasimpang yaitu kecamatan rantau dan Kecamatan Karang Baru. Jumlah yang berdampak banjir total 24.559 warga terdampak, 1.623 jiwa saat ini terpaksa mengungsi (03/11/2022).

Terlebih lagi para pedagang ikan pajak bawah Kota Kualasimpang, yang sebelumnya mereka berjualan di tempat pelelangan ikan (TPI) di kedai bawah (sebutan) sudah berpindah tempat di badan jalan provinsi disebabkan lokasi penjualan mereka (TPI) terendam banjir.  


Hasil pantauan Media Zona Merdeka (03/11), mereka sudah hari kedua berpindah tempat, salah seorang pedagang ikan, Anto (48) menuturkan, “ lokasi jualan kami sudah tergenang banjir, kami susah mencari makan di daerah itu, ikan kami tidak habis dilokasi yang lama, sehingga konsumen (ibu rumah tangga) yang berbelanja enggan datang ketempat yang terendam air” papar nya.

 







 

Luapan air yang terjadi semenjak senin, (31/10) berdampak pada perekonomian Kecamatan Kota Kualasimpang hampir lumpuh. Para pedagang sayuran yang datang dari luar Aceh tidak bisa masuk ke Kualasimpang, mereka terhenti dan terjebak di badan jalan Nasional wilayah Bukit Tiga Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda yang sebelmnya sudah terendam banjir.

 

Salah seorang pengemudi Pick Up L 300, Irfan Lubis menuturkan bahwa mereka sudah 3 malam terjebak banjir di Seumadam “ Kami sudah tiga malam berturut – turut menginap di dalam mobil L300 dengan membawa bahan sayur – sayuran seperti kol, daun sop, tomat, cabai, wortel dan sayuran lainnya” ucap Irfan dengan nada kesal.

 

Sampai berita ini dikirimkan, debit air Sungai Tamiang belum juga surut. Lintas jalan provinsi Aceh ke Medan Lumpuh total. Sehingga antrian kenderaan dari Banda Aceh menuju ke Medan (Sumatera Utara) dan sebaliknya panjang mengular sekitar 5 Km.


Hal ini dibenarkan oleh kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tamiang, Drs. Suaibun Anwar turun langsung dalam kegiatan memonitor dan sekaligus menertibkan para pengendara roda empat dan delapan agar tidak melintas dan berhenti diatas jembatan Kualasimpang.


“ saya perintahkan kepada pengendara roda empat dan roda enam dan seterusnya agar untuk tidak berhenti memarkirkan kendaraannya di atas jembatan Kota Kualasimpang, dikhawatirkan dengan berat beban tonase berlebihan yang mereka bawa bisa menyebabkan tidak kuatnya konstruksi jembatan menahan/menerima beban di luar kemampuan jembatan, dengan kata lain akan menganggu kekuatan struktur tumpuan jembatan” papar Suaibun.


Beliau menambahkan, “untuk jalur lintas Provinsi sampai pagi ini belum ada yang bisa bergerak keluar menuju Medan, ada beberapa titik kemacetan disebabkan lintasan air melalui jalan pasara hitam Provinsi diantaranya di Minuran depan Kantor Camat Kota Kualasimpang hingga perkantoran PDAM dengan ketingian air 1 meter sampai 1.5 meter, kemudian jalur lintas provinsi di Desa Alur Bemban dengan ketinggian hampir 1.5 meter” tegas mengakhirinya.

(Muhammad Thoyib, ST)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close