Notification

×

Iklan

Iklan

Pencak Sumping, Seni Bela Diri Kuno yang Masih Eksis di Banyuwangi

10 Juli 2022


 


Banyuwangi, zonamerdeka.com - Pencak Sumping merupakan seni bela diri dari Banyuwangi yang masih eksis dan lestari hingga saat ini. 


Banyuwangi memang dikenal memiliki segudang tradisi seni dan budaya. Hal ini terbukti dengan masih eksisnya Pencak Sumping. Tradisi ini dilestarikan lintas generasi.


Atraksi Pencak Sumping ditampilkan di Hari Idul Adha oleh masyarakat Dusun Mondoluko, Desa Tamansuruh, Kec. Glagah, Banyuwangi, Ahad (10/07).

















Atraksi Pencak Sumping digelar dengan iringan musik tradisional dengan irama yang rancak.


Penampilan Pencak Sumping diikuti oleh para pendekar mulai anak-anak hingga lanjut usia. Mereka menampilkan jurus-jurus silat, baik dengan tangan kosong maupun dengan senjata dengan lincah.



Tradisi Pencak Sumping tidak terlepas dari cerita asal muasal Dusun Mondoluko.


Di zaman penjajahan Belanda, Buyut Ido terluka (luko) sampai terkoyak (modol-modol), hingga akhirnya mendasari penamaan dari Dusun Mondoluko.  


Mulai anak-anak hingga dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Hingga saat ini Warga Mondoluko tetap melestarikan pencak silat sebagai bela diri yang di pelajari oleh warga.


Salah satu pelestari Pencak Sumping, Rayis mengungkapkan, nama Pencak Sumping sendiri, diambil dari suguhan yang disajikan pada jaman itu yang mengiringi para pendekar saat berlatih.


"Sumping merupakan makanan tradisional yang terbuat dari pisang berbalut adonan tepung yang dikukus, di daerah lain dikenal dengan nama kue Nagasari." kata Rayis


Sumping menjadi suguhan kepada para tamu yang datang saat acara. Bahkan saat atraksi tanding dua pendekar silat, sumping juga digunakan untuk pengakuan kemenangan.


"Biasanya pendekar yang menang akan menyumpal mulut lawan yang kalah dengan kue sumping," pungkas Rayis. 


Ton





 





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close