Asmat, zonamerdeka.com - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Gejala yang akan muncul seperti ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.
Pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 400C, kemudian pada fase ke-dua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali.
Mengkonfirmasi adanya kasus DBD hingga menyebabkan 1 orang meninggal di Kabupaten Asmat, Direktur RSUD Agats, dr. Yenny Yokung Young, saat ditemui media ini di ruangannya membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan, awal kemunculan kasus pertama pada bulan Mei dengan jumlah kasus 2 orang. Namun dalam perkembangan waktu sempat hilang dan baru muncul lagi di bulan Juni hingga saat ini secara akumulatif berjumlah 35 orang sebagian berusia anak-anak.
"Kasus ini pernah muncul di tahun 2018 kemudian hilang. Sedangkan di tahun 2022 ini awal munculnnya kita dapat pertama di Bulan Mei yakni 2 orang dewasa," kata dr. Yenny.
Kemudian lanjutnya, saat ini dalam perawatan ada 11 pasien DBD yang terdiri 7 orang pasien berusia anak dan 4 orang lainnya adalah Dewasa.
Kasus ini bertambah siginifikan dan begitu cepat sehingga diimbau agar masyarakat dapat mewaspadai bahaya penyakit ini dengan mengikuti himbauan yang pihaknya telah sebarkan melalaui media sosial maupun media tulis (pamflet).
"Akhir-akhir ini yang semakin banyak. Dan beberapa hari lalu 1 orang anak berusia sekitar 8 tahun meninggal karena memang terlambat dibawa ke rumah sakit. Saat ini yang sedang di rawat ada 11 orang terdiri dari 7 pasien usia anak dan 4 orang dewasa," terang dr. Yenny.
Sementara itu pada kesempatan lain, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Darman kepada media ini di ruangan kerjanya Rabu, (29/6/2022) mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk memonitoring perkembangan kasus DBD ini sehingga ketika ada laporan masuk dari RSUD langsung direspon dengan melakukan penyemprotan cairan Malation/Foging di sejumlah titik yang merupakan tempat terdeteksi kasus DBD ini. Namun demikian, ia menerangkan bahwa cairan Malation yang digunakan saat ini adalah pinjaman dari dinas kesehatan Mimika sehingga jumlahnya pun masih terbatas. Dengan adanya peningkatan Kasus di Asmat ini ia sangat mengharapkan Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Papua dalam waktu dekat segera menyalurkan kebutuhan tersebut ke Kabupaten Asmat. Selain itu, atas nama pemerintah Daerah Asmat, mewakili Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jonathan Kambu ia menghimbau agar masyarakat Kabupaten Asmat secara khusus di seputaran Kota Agats agar memperhatikan imbauan dari petugas kesehatan dan melakukannya sesuai dengan petunjuk himbauan tersebut.
Berikut ini adalah imbauan kepada masyarakat agar diperhatikan sebagai langkah pencegahan untuk terhindar dari bahaya penyakit DBD :
1. Menguras dan membersihkan tempat penampungan air seminggu sekali, seperti bak mandi, ember air, penampungan air dari lemari es, dispenser, vas bunga, tempat minum hewan peliharaan.
2. Menutup tempat penyimpanan air agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.
3. Mengubur/memanfaatkan kembali/daur ulang barang bekas yang berpotensi terjadi genangan air tempat dimana berkembang biaknya jentik nyamuk.
4. Menggunakan lotion atau semprot anti nyamuk atau kelambu.
5. Rapihkan dalam rumah terutama gantungan pakaian yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk dan menyimpannya di tempat tertutup.
6. Memperbaiki saluran atau talang air yang tidak lancar.
7. Memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi rumah.
8. Memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan.
Apabila mengalami gejala DBD seperti yang diterangkan sebelumnya, diharapkan agar melakukan pertolongan pertama dengan :
1. Minum air putih sebanyak mungkin.
2. Turunkan panas dengan minum obat penurun panas (parasetamol) dan kompres dengan air dingin.
3. Makan makanan bergizi.
4. Segeralah bawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
(Jefry)
