Notification

×

Iklan

Iklan

25 Hektar Lahan Bekas Tambang Batubara Kota Sawahlunto Mulai Dibangun Taman Keanekaragaman Hayati Emil Salim

09 June 2022 | 6:14 PM WIB | Last Updated 2022-06-09T21:53:13Z

 


Sawahlunto, zonamerdeka.com - Yayasan Keanekaragaman Hayati (kehati) bersama pemerintah kota Sawahlunto resmi membangun taman kehati di lahan reklamasi bekas tambang terbuka batu bara Ombilin di kota Sawahlunto yang mana nanti akan ditanami pohon paling sedikit 9.600-10.000 pohon (8/6/2022).




Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan lahan yang akan dikelolah oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) itu luasnya mencapai 25 hektare. Penggunaan lahan bersifat pemanfaatan .


"Pengelolaan lahan bekas tambang batubara ini merupakan salah satu bentuk merawat Sawahlunto yang kini telah menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO," ujar wako.


Ia melihat setelah nanti Taman Kehati Emil Salim sudah jadi, maka akan memberikan dampak ekonomi serta menjadi edukasi.


Apalagi saat ini Kota Sawahlunto menjadi daerah yang memiliki penduduk miskin terkecil dari 500 kabupaten dan kota di Indonesia.


"Saya mendukung adanya langkah dari Yayasan Kehati ini, karena konsep yang akan dibangun di atas lahan bekas tambang batubara itu, sangat cocok di Sawahlunto," ujarnya.



Direktur Eksekutif Kehati Indonesia Riki Frindos mengatakan, pembagunan taman direncanakan melalui 3 tahap, tahap pertama diharapkan rampung selama 3 tahun mulai dari sekarang. "Pembagunan tahap pertama didanai oleh Yayasa Kehati Indonesia," katanya, Rabu, (8/6/2022). 




 

"Dalam artian, 3 tahun ini Taman Kehati sudah jadi dan bisa dikunjunggi serta dimanfaat oleh masyarakat baik lokal maupun diluar Provinsi Sumatera Barat. Tahap pertama didanai Yayasan Kehati senilai 5 miliar," katanya kepada awak media pada saat Lounching Taman Kehati Emil Salim,  tepatnya Kawasan Kandih Sawahlunto. 


Riki mengatakan awal mulanya Yayasan Kehati dapat masuk ke Sawahlunto karena mendegar Sawahlunto dinobatkan menjadi Kota Tambang yang masuk warisan dunia oleh Unesco. Dan kita mendegar ada lahan bekas batu bara yang tidak dimanfaatkan. Berawal dari itu, kami melakukan kunjungan ke lokasi serta melihat daerahnya berpotensi untuk dijadikan Taman Kehati.


"Dari hal itulah Yayasan Kehati tergerak untuk membangun Taman Kehati Emil Salim di Sawahlunto, karena daerah ini memiliki potensi untuk itu. Mari kita kembangkan dan manfaatkan lahan yang ada," jelasnya. 


"Kita menargetkan Taman Kehati Emil Salim di Sawahlunto rampung secepatnya, dan tidak hanya menjadi taman yang indah sebagai tempat wisata, namun juga untuk membangkitkan sumber ekonomi masyarakat Sumbar terutama Sawahlunto. Kita berharap juga dapat dijadikan sebagai tempat edukasi dan juga tempat penelitian bagi peneliti maupun mahasiswa nantinya," ujarnya.


Ditambah "Riki" mengatakan kami dari Yayasan Kehati Indonesia berharap kepada seluruh masyarakat Sawahlunto nantinya agar dapat membangun taman ini hingga tuntas. "Tolong buka tangannya, mari kita bergandengan tangan untuk mewujudkan terbangunnya Taman Kehati Emil Salim di Sawahlunto dengan baik.(019)