Jember, zonamerdeka.com - Pendidikan menjadi kunci bagi kemajuan bangsa, sebab suatu bangsa akan maju dengan dukungan pendidikan yang kuat. Hal itu diungkapkan oleh Iwan Taruna, Rektor Universitas Jember kala pidatonya pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024, Kamis pagi (02/05) di halaman depan rektorat Universitas Jember.
“Hari ini adalah bagian dari momentum untuk mengingatkan kita kembali dalam tujuan yang telah termaktub dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga termasuk memajukan kesejahteraan umum. Dengan itu mari kita terus memperbaiki diri dan meningkatkan performa kerja dalam memberikan layanan pendidikan tinggi.” ujarnya.
Rektor menambahkan, “Sebenarnya Universitas Jember juga dituntut untuk menghasilkan SDM yang nanti juga bisa mewujudkan apa yang menjadi amanah di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar tersebut seperti misalnya menghasilkan SDM yang nantinya bisa memajukan kesejahteraan umum, bisa menjaga ketertiban dunia sekaligus juga untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.”
Sesuai dengan pidato Rektor dalam upacara, Universitas Jember telah membuktikan dengan menghasilkan lulusan dengan prestasi yang membanggakan. Hal ini tercermin dari keberhasilan Ahmad Yudho Hadi Pangestu yang lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Jember dengan IPK sempurna 4,00.
Dukungan dari berbagai pihak dirasakan Yudho, panggilan akrab mahasiswa lulusan Universitas Jember asal Bojonegoro ini. Pasalnya selama menempuh pendidikan 7 semester di Fakultas Kedokteran ia mendapatkan beasiswa penuh dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan sistem reimburse dimana beasiswa diperoleh ketika Yudho telah mengajukan hasil nilai studinya per semester.
“Alhamdulillah saya mendapatkan dukungan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sehingga orang tua saya lebih ringan bebannya karena UKT per semester senilai 20 juta sudah ada yang membiayai.” ujar Yudho kala ditemui di gelaran wisuda periode IX Sabtu (27/04).
Putra dari pasangan ayah ibu Muhadi dan Kustini ini mengaku kaget dengan beban belajar di jurusan kedokteran pada awal masa kuliah, berbeda dengan SMA, sistem ujian di Fakultas Kedokteran menggunakan sistem blok, di mana ujian diadakan setiap satu setengah bulan sekali. Sehingga ia tidak bisa menggunakan sistem belajar kebut semalam, lebih efektif mempersiapkan ujian dengan belajar jauh-jauh hari.
“Jadi satu blok itu kurang lebih enam minggu, selama 5 minggu saya targetkan untuk full belajar. Sehingga mau tidak mau harus mengurangi aktivitas-aktivitas seperti main, ngopi sama temen-temen itu udah mulai saya kurangi.” ungkapnya.
Lalu ia mengatakan, meskipun terkesan pusing dan membutuhkan waktu belajar yang banyak, Yudho mempunyai cara tersendiri ketika ia sedang merasa stress yaitu dengan bersepeda atau bermain futsal dengan teman-temannya. Bersosialisasi dan berolahraga bersama membantunya untuk melepas penat dan membangun kembali semangat belajarnya. Ia menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara belajar dan aktivitas lainnya.
Saat ditanya bagaimana tips mendapatkan IPK sempurna, Yudho mengatakan bahwa ini juga termasuk suatu keberuntungan pasalnya teman-temannya juga banyak yang mendapatkan IPK nyaris sempurna hampir 4 juga tetapi terkendala di Mata Kuliah Umum (MKU), jadi nilai MKU yang keluar tiba-tiba AB sehingga IPKnya 3,98 atau 3,99.
Namun tidak bisa dipungkiri, mendapatkan IPK sempurna pastinya juga karena kerja keras dan semangat belajar yang tinggi. Tips dari Yudho, “Tetap belajar sesuai porsinya jangan berlebihan, tetap menjaga kehidupan sosial jangan sampai belajar terus akhirnya malah anti sosial. Memiliki nilai bagus tapi tidak punya teman itu kurang baik juga.” pungkasnya. (dil)