Notification

×

Iklan

Iklan

Mudik Lebaran Idul Fitri Asyik Simak Sejarah Hikmah Silaturahmi Ala Rosulullah Muhammad SAW

25 April 2023


 


Zonamerdeka.com - Arus balik mudik lebaran Idul Fitri untuk menjalin silaturahmi atau silaturahim selalu memenuhi lalu lintas perjalanan.


Pilihan mudik lebaran Idul Fitri untuk menjalin silaturahmi atau silaturahim menjadi favorit dan utama saat ini untuk melepas rasa rindu kepada keluarga.


Walaupun harga tiket mudik lebaran Idul Fitri mengalami kenaikan bahkan ada yang selangit, antusiasme pulang kampung tetap tinggi.


Istilah mudik lebaran Idul Fitri merupakan persamaan dari pulang kampung halaman awal mereka dilahirkan.


Rosulullah Muhammad SAW juga pernah melakukan mudik lebaran Idul Fitri bersama 10.000 muslim dari Madinah menuju Mekkah. 


Kepulangan Rosulullah Muhammad SAW ke Makkah dalam Fathul Makkah itu menjadi peristiwa besar dalam sejarah.  


Terdapat sekilas sejarah perjalanan panjang Rosulullah Muhammad SAW hingga akhirnya bisa pulang kampung dan menjalin silaturahmi atau silaturahim bersama keluarga.


Sebelum Rasulullah Muhammad SAW kembali ke Mekkah, beliau terikat sebuah perjanjian Hudaibiyah bersama kaum Quraisy, berikut isinya : 


1. Kedua belah pihak sepakat mengadakan gencatan senjata selama 10 tahun


2. Setiap orang diberi kebebasan bergabung dan mengadakan perjanjian dengan Nabi Muhammad, atau dengan Kaum Quraisy.


3. Setiap orang Quraisy yang menyeberang ke kubu Nabi Muhammad tanpa seizin walinya, harus dikembalikan, sedangkan jika pengikut Nabi Muhammad bergabung dengan Quraisy tidak dikembalikan.


4. Nabi Muhammad dan sahabatnya harus kembali ke Madinah dan tidak boleh masuk Makkah, dengan ketentuan bisa kembali pada tahun berikutnya. Mereka dapat memasuki kota dan tinggal selama 3 hari di Makkah dan tidak dibenarkan membawa senjata.


Dalam perjanjian ini Rosulullah Muhammad SAW hanya diperbolehkan satu tahun sekali ke Mekkah dan di batasi hanya 3 hari saja.


Selama 8 tahun Rasulullah Muhammad SAW tidak bertemu keluarganya, setelah perjanjian Hudaibiyah di langgar oleh pihak Quraisy, terjadilah Fahrul Mekkah atau penaklukan Mekkah secara damai.


Sejak saat itulah Rosulullah Muhammad SAW bisa kembali ke kampung halaman saat bulan Ramadhan dengan penuh suka cita tanpa peperangan sedikit pun.


Peristiwa inilah yang dijadikan contoh tradisi mudik lebaran Idul Fitri dimana ada momen saling maaf memaafkan untuk menjalin tali silaturahmi atau silaturahim.


Akan tetapi berbeda dengan mudik lebaran Idul Fitri saat ini, peristiwa Fathul Mekkah merupakan peristiwa yang luar biasa yang mampu menggambarkarkan Islam rahmatan lil 'alamin.


Peristiwa ini tertuang dalam Qur'an Surat An Nasr 1-3,



بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ - ١

Artinya: Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,


وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ - ٢

Artinya: dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,


فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ - ٣

Artinya: maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.


Begitulah gambaran perjalanan Rosulullah SAW Muhammad dalam menjalin silaturahmi atau silaturahim dengan tetap mengenalkan bahwa Islam Rahmatan lil 'alamin sehingga banyak umat yang berbondong-bondong masuk ke dalamnya.


Peristiwa ini juga bisa kita ambil sebagai pelajaran bahwa mudik lebaran Idul Fitri tidak hanya sebagai ajang bangga-banggaan secara materi.


Akan tetapi lebih untuk menjalin tali silaturahmi atau silaturahim dan menggambarkan bahwa Islam Rahmatan lil 'alamin di tengah-tengah keluarga kita.[Lilis]





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close