Notification

×

Iklan

Iklan

Ketua Satgas Flobamora Bali Kecam Klaim Soal Sesepuh

19 Maret 2022


 


Sumba Barat Daya, NTT, zonamerdeka.com --Ketua Satgas Flobamora Bali Marthen Rowa Kasedu bersama para ketua Satgas masing - masing IKB dan Pengurus lainnya, mengecam dan mengutuk keras bahkan menantang klaim Hilarius Mali dan Emanuel Dewata Oja yang mengklaim dirinya sebagai sesepuh orang NTT di Bali, hingga meminta Satgas Flobamora Bali sampai ke unit-unitnya harus dibubarkan. Hal itu terungkap dalam konferensi pers yang digelar di Sekretariat Flobamora Bali di Jl. Tukad Musi I/5 Renon, Denpasar, Jumat (18/03/2022) Malam.


Ketua satgas flobamora Bali, Marthen Rowa Kasedu, menjelaskan "selaku pengabdi sosial yang selalu hadir dan tidak memandang lelah dalam setiap kegiatan suka maupun duka yang menimpa paguyuban Flobamora Bali yang diakui oleh Pemerintah Bali, bukankan sebagai Ormas. Sedangkan Hikmast (Himpunan Keluarga Matawai Amahu Sumba Timur) adalah salah satu paguyuban yang ada di bawah Flobamora Bali. Satgas Flobamora Bali bekerja secara sukarela, tidak ada yang membayar. “Kamilah garda terdepan turun ke lapangan kalau ada warga bermasalah. Kami juga yang selalu siap hadir membantu Kesbangpol, Satpol PP, polisi, dan TNI saat diminta untuk turut berpartisipasi.


Bila mana ada pihak seberang yang mengaku sebagai sesepuh NTT di Bali dan pembentuk/ pendiri Satgas Flobamora Bali, "itu tidak benar". Yang namanya sesepuh adalah orang yang memiliki sentuhan terhadap Flobamora. “Sejak saya jadi Ketua Satgas Flobamora Bali dari tahun 2015 sampai sekarang, saya tidak pernah melihat keterlibatan yang bernama Hilarius Mali dalam membentuk, membina bahkan berkontribusi kepada Satgas Flobamora Bali. Jangankan yang besar, satu gelas air aqua aja belum pernah. Jadi mohon jangan melakukan pembodohan publik. Jika ada yang pernah merasa di rugikan atau dikorbankan untuk Satgas flobamora, maka silakan datang dan bicarakan dengan saya, "saya siap kembalikan itu,” tegas Marthen.


Menurut Marthen, kata sesepuh itu memiliki nilai sakral dan sangat dihormati dalam konteks pelayanan sosial  “saya  tidak mengenal orang yang mengaku sesepuh di luar Flobamora Bali. Kalau Hilarius Mali mengaku sesepuh, kenapa dia mau dipukul oleh anak NTT? Dia yang mencari perlindungan kepada  flobamora Bali, Bpk Yosep Yulius Diaz selaku Ketua Flobamora Bali dan Ardy Ganggas sebagai penasihat Flobamora Bali,” ungkap marthen.


Marthen Rowa menegaskan, Satgas Flobamora Bali, adalah relawan sosial yang siap hadir kapanpun, di manapun, ketika ada warga NTT bermasalah. “Mereka-mereka pasti melihat, pasti mendengar perkembagan dari tahun 2015 sampai hari ini. Kemarin-kemarin masih banyak anak NTT dengan anak NTT. Kupang sama Flores. Flores sama Sumba, Sumba sama Kupang sering berantam. Sampai saat ini sudah hampir tidak terdengar. Karena apa? Peran serta senior-senior yang kami rangkum dalam bungkusan kata (Satgas) yang saya libatkan dalam Satgas itu adalah pentolan-pentolan anak muda yang mampu dijadikan figur oleh anak-anak kami dari NTT sehingga sampai saat ini (kasus kriminal) di polsek-polsek mulai berkurang. Jadi kalau ada yang tidak paham dengan Satgas Flobamora Bali, datanglah tanya kepada kami,” bebernya.


Menjawab wartawan tentang adanya faksi dalam Flobamora Bali, Marten Rowa Kasedu tegas membantahnya. “Mereka yang sibuk mencari keuntungan-keuntungan pribadi, kalau kami sibuk mengurus warga-warga kami. Jadi memang motivasinya berbeda bang. Tapi kalau dibilang ada perpecahan di tubuh kami, saya rasa tidak pernah ada perpecahan, kami selalu solid. Hanya, itu adalah oknum yang tidak sadar dengan benar peran serta paguyuban keluarga dalam kegiatan sosial,” ucapnya.


Diselah jumpa pers, Marthen Menjawab salah seorang wartawan terkait tanggung jawab Satgas dalam kasus pertandingan futsal yang diadakan oleh Hikmast, menurut Marthen seharusnya Hilarius Mali bertanya langsung kepada saudara ketua panitia bernama Jois, yang ada di samping Hila saat mereka jumpa pers. Satgas Hikmast itu bekerja karena ada penugasan dari saudara ketua panitia.


Lebih jauh Marthen menjelaskan, ada dua kategori warga NTT di Bali. Pertama, warga yang menjadi anggota Flobamora dan terlibat dalam setiap kegiatan Flobamora, dan yang kedua adalah warga NTT di luar Flobamora Bali. Dan yang berhak membubarkan Satgas yakni Ardi Ganggas dan Yusdi Diaz. “Kalau Hila Mali mengaku sebagai ketua paguyuban tertentu, siapa yang melantik dia? Mana SK-nya?,” tanya Marthen saat jumpa pers bersama awak media.


Ungkapan kegeraman atas penyataan Hilarius Mali dan Emanuel Dewata Oja , juga ditunjukkan oleh Robertus Corly. Pria yang akrab dipanggil Roby ini menegaskan, orang-orang di luar yang meminta Satgas Flobamora dibubarkan tidak kami kenal, baik di unit maupun Flobamora Bali. “Kami ini kerja sosial, tengah malam mereka tidur, kami turun kalau ada warga bermasalah, kami tinggalkan anak istri. Kadang istri juga ngomel-ngomel karena kami terlalu sering di luar,” ungkap Roby.


Agustinus Bugis mempertegas penyataan ketua satgas flobamora Bali, Agus menjelaskan kegiatan Flobamora Bali maupun Satgas Flobamora Bali lebih memprioritaskan pelayanan kepada warga yang membutuhkan. “Namun ada motivasi yang dilakoni oleh oknum-oknum tertentu yang lebih berorientasi pada kepentingan pribadi, itulah makanya mereka tidak berkumpul  bersama kami, lalu kalau ada yang meminta Satgas Flobamora Bali dibubarkan, siapa you,” sindir Agus Bugis.


Agustinus Bugis bersama Satgas Flobamora Bali malah menantang Hilarius Mali dan Emanuel Dewata Oja siap bertemu untuk klarifikasi pernyataan mereka yang meminta pembubaran Satgas Flobamora sampai ke unit-unitnya. “Di manapun tempatnya kami siap hadir kalau memang pernyataan sikap kami ini membuat mereka tidak senang, asalkan mereka yang mau klarifikasi," dan atas penyataan saya ini , saya sudah siap dengan segalah resikonya yang penting bukan kami yang memulai," tegas Agus Bugis didepan  awak media.


Penyataan pihak seberang membuat tersinggung Penasihat Satgas Flores Boy Farano juga hingga angkat angkat bicara dalam jumpa pers tersebut. Boy farano menyentil Hila Mali. “Hila Mali itu saya kenal baik, tahu persis siapa dia dari dulu, jangan coba-coba ganggu Satgas Flobamora Bali. Saya hanya mau bilang, tolong sampaikan ke dia, ada salam dari Boy Farano,” sentil pria asal Bajawa ini dengan senyumnya.


Di penghujung konferensi pers, ketiga narasumber terebut yakni, Marthen  Rowa Kasedu, Agus Bugis dan Roby Corly dan kawan-kawan menegaskan, sampai kapanpun pihaknya akan tetap menjaga marwah Flobamora Bali. (Dominguswora)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close