 |
| Weton Sabtu Wage 13 Desember 2025 memiliki neptu 12 dengan watak tegas dan rejeki naik turun menurut Primbon Jawa, lengkap jam baik dan arah hoki. |
zonamerdeka.com - Weton Sabtu Wage yang jatuh pada 13 Desember 2025 memiliki makna khusus dalam perhitungan Primbon Jawa terkait watak, peruntungan, dan perjalanan hidup seseorang.
Berdasarkan hitungan Pancasuda, hari Sabtu bernilai 8 dan Wage bernilai 4 sehingga menghasilkan jumlah neptu 12.
Sementara itu, perhitungan Saptawara dan Pancawara mencatat Sabtu bernilai 9 dan Wage bernilai 4 dengan total 13.
Dalam perhitungan Kamarokam, Sabtu bernilai 2 dan Wage bernilai 5 sehingga menghasilkan angka 7.
Watak hari menurut Kamarokam Sabtu Wage berada pada Nuju Pati yang bermakna kurang baik karena sering dikaitkan dengan halangan, masalah, dan kemalangan.
Meski demikian, perhitungan ini lebih berfungsi sebagai pengingat agar lebih berhati-hati dalam bertindak.
Naga Hari pada Sabtu Wage berada di arah barat laut.
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam berbagai keperluan, arah yang dianjurkan adalah selatan dan timur.
Adapun jam baik berdasarkan perhitungan Saptawara dan Pancawara berada pada pukul 08.00 sampai 11.00, 13.00 sampai 15.00, 15.00 sampai 18.00, 18.00 sampai 20.00, 20.00 sampai 23.00, serta 01.00 sampai 03.00.
Seseorang yang lahir pada weton Sabtu Wage dikenal memiliki pendirian yang kuat dan tidak mudah goyah.
Namun, karakter ini juga membuatnya mudah terpancing emosi ketika rencana tidak berjalan sesuai harapan.
Dalam kehidupan sosial, Sabtu Wage cenderung memiliki sifat cemburu karena rasa memiliki yang tinggi.
Meski demikian, ia dikenal setia dan murah hati kepada orang-orang yang disayanginya.
Bakat dalam mengatur rumah tangga dan menjaga stabilitas kehidupan menjadi kelebihan yang cukup menonjol.
Sabtu Wage juga menyukai kemewahan dan sangat menghargai kualitas, baik dalam benda maupun hubungan.
Pada usia 1 hingga 6 tahun, nasib Sabtu Wage tergolong beruntung karena kebutuhan hidup tercukupi oleh orang tua.
Memasuki usia 7 hingga 12 tahun, keberuntungan mulai menurun seiring perubahan kondisi ekonomi keluarga atau pola didik yang lebih ketat.
Pada usia 13 hingga 18 tahun, kehidupan cenderung pas-pasan dan penuh keterbatasan, namun membentuk pribadi yang mandiri dan tangguh.
Perubahan positif mulai terasa pada usia 19 hingga 24 tahun, terutama dalam pekerjaan dan penghasilan.
Usia 25 hingga 30 tahun ditandai dengan penurunan rejeki yang tidak terlalu mencolok, selama mampu mengatur keuangan dengan baik.
Pada usia 31 hingga 36 tahun, peruntungan kembali melemah sehingga dianjurkan lebih hemat dan berhati-hati dalam pengeluaran.
Memasuki usia 37 hingga 42 tahun, kondisi perlahan membaik dengan catatan memilih relasi yang dapat dipercaya.
Usia 43 hingga 48 tahun menjadi masa yang lebih stabil dengan rejeki yang semakin lancar dan arah kesuksesan mulai terlihat.
Namun pada usia 49 hingga 55 tahun, rejeki kembali mengalami penurunan sehingga diperlukan perhitungan matang dalam mengambil keputusan.
Pada usia 56 hingga 60 tahun, kehati-hatian sangat dianjurkan karena potensi masalah bisa muncul akibat kecerobohan.
Usia 61 hingga 66 tahun membawa perubahan positif dengan rejeki yang lebih lancar meski perlu menjaga kesehatan.
Pada usia 67 hingga 72 tahun, kondisi fisik dan batin cenderung lebih tenang dengan dukungan keluarga.
Puncak keberuntungan disebut terjadi pada usia 73 hingga 78 tahun dengan rejeki yang mengalir dari berbagai arah.
Memasuki usia 79 hingga 84 tahun, peruntungan mulai menurun namun tidak signifikan karena kebutuhan hidup lebih sederhana. ***
