Notification

×

Iklan

Iklan

Yakarim Munir: Ini Bukan Soal Saya, Tapi Kepentingan Aceh Singkil yang Didzalimi Oligarki

11 November 2025 | 4:03 AM WIB | Last Updated 2025-11-10T21:03:27Z

 


ACEH SINGKIL, Zonamerdeka.com -- Sidang lanjutan perkara dugaan penipuan lahan plasma dengan terdakwa Yakarim M. bin (alm) H. Munir kembali digelar di Pengadilan Negeri Aceh Singkil, Senin (10/11/2025).

Sidang kali ini memasuki tahap pemeriksaan saksi-saksi dari pihak terdakwa serta ahli hukum.


Usai persidangan, Yakarim menyampaikan pernyataan tegas di hadapan awak media. Ia mengungkapkan apresiasi kepada seluruh pihak yang menjunjung tinggi kedamaian, ketertiban, dan keadilan.


“Saya sangat menghargai semua pecinta kedamaian, ketertiban, dan juga keadilan, Pengadilan ini adalah tempat masyarakat mencari keadilan dan menjadi benteng terakhir  hukum,” Ujar Yakarim.


Ia juga berharap majelis hakim agar dapat menegakkan hukum tanpa pandang bulu.


“Saya berharap Majelis Hakim membuka tabir kebenaran ini tanpa diskriminasi, kita harap hukum jangan tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas,” tegasnya.


Dalam pernyataannya, Yakarim juga turut menyinggung adanya ketimpangan dalam penegakan hukum yang menurutnya, hanya berpihak kepada pihak-pihak kuat.


“Tanah Negara dirampas, tanah rakyat yang direbut, tanaman sawit petani dirusak, tapi tak ada tindakan dari aparat penegak hukum.

Sementara yang membela rakyat justru dipenjara,” Ungkapnya.


Yakarim menegaskan, perjuangannya bukan demi kepentingan pribadi, melainkan untuk masyarakat Aceh Singkil yang hak-haknya di rampas oleh praktik oligarki.


“Ini bukan soal Yakarim semata, tapi ini soal keadilan bagi rakyat. Anak dan istri saya tak perlu malu, karena saya tidak dituduh kasus cabul atau korupsi, borgol ini bukanlah aib,” Katanya dengan lantang.


Menutup pernyataannya, Yakarim Munir juga menyerukan semangat perjuangan dan keteguhan dalam mencari kebenaran.


“Banyak pejuang dan pahlawan yang juga pernah dipenjara, karena memperjuangkan kebenaran dan haknya, teruslah revolusi,” tutupnya dengan tegas. (Sakdam Husen )