Notification

×

Iklan

Iklan

Grab Indonesia Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

25 Maret 2024


 



Jakarta, zonamerdeka.com - Grab Indonesia menjadi perusahaan teknologi pertama di Indonesia yang menerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (KPPU RI).


Penyerahan sertifikat dilakukan langsung oleh Wakil Ketua KPPU RI Aru Armando kepada Country Managing Director, Grab Indonesia, Neneng Goenadi di Jakarta pada Senin (25/3).


"Sebagai perusahaan teknologi pertama yang mendapat penetapan atas program ini, kami ucapkan selamat dan berharap capaian ini dapat menjadi dorongan yang dapat diikuti oleh perusahaan teknologi lainnya," kata Aru.


Program kepatuhan persaingan usaha bertujuan untuk mendukung perusahaan dalam menjaga etika bisnis dan budaya persaingan sehat, menjaga reputasi perusahaan, serta meningkatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.


Neneng Goenadi mengatakan bahwa Grab Indonesia telah mengundang perwakilan anggota KPPU untuk menyosialisasikan prinsip persaingan usaha yang sehat kepada karyawan, termasuk larangan praktik "bundling".


"Kami telah aktif mengikuti program kepatuhan persaingan usaha sejak 2021," ujar Neneng.


Strategi "bundling" adalah cara pemasaran perusahaan dengan menjual dua produk dalam satu paket dengan harga yang lebih murah. KPPU RI melarang praktik "bundling" karena dapat menekan persaingan di pasar.


Dengan penerapan program kepatuhan ini, Grab Indonesia berkomitmen untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.


"Mungkin banyak perkara pelanggaran prinsip persaingan usaha yang sehat karena ketidaktahuan," kata Neneng.


Sejak diluncurkan pada Maret 2022, KPPU RI telah mengeluarkan 16 penetapan program kepatuhan persaingan usaha. Total pendaftar mencapai 48 perusahaan dari berbagai sektor, termasuk manufaktur, telekomunikasi, konstruksi, dan jasa.


Sertifikat kepatuhan persaingan usaha yang diterima Grab Indonesia akan berlaku selama lima tahun, dari 2023 hingga 2028.(*)



Sekilas Perusahaan Grab

Grab awalnya adalah aplikasi pemesanan taksi, tetapi kemudian mengembangkan platform produknya untuk menawarkan alternatif berkendara bagi pengemudi dan penumpang dengan fokus pada keselamatan, kepastian, dan kecepatan.


Anthony Tan, yang berasal dari keturunan Tionghoa, adalah pendiri Grab. Ayah dan ibu Anthony Tan adalah pebisnis sukses di Malaysia. Ayah Anthony bahkan menjadi salah satu orang paling kaya di Malaysia pada tahun 2015.


Anthony Tan lulus dari Harvard School, sebuah universitas terkenal, dengan gelar master di tahun 2011. Pria keturunan Tionghoa ini memiliki keinginan untuk membangun bisnis taxi karena riwayat kakeknya yang berhasil membangun bisnis taxi di Malaysia pada saat itu.


Kemudian, di usia Anthony Tan yang masih mudah, yaitu berumur 30 tahun, Anthony berhasil membangun bisnis barunya bernama Grab. Ini terbukti menjadi layanan transportasi online yang sangat sukses yang tersedia di hampir semua negara Asia Tenggara di usianya yang ke-38 tahun.


Sejarah Grab: Grab pertama kali muncul di Malaysia dan kemudian mengalami perubahan nama dari Myteksi menjadi Grab. Berikut adalah kisahnya.

1. Permulaan di Malaysia: Anthony Tan awalnya mendirikan Grab karena dia merasa tergugah hati ketika mendengar tentang kesulitan seorang temannya saat mencari taxi di Malaysia.

Pada akhirnya, layanan baru bernama Myteksi dibuat. Layanan ini memiliki dua sistem: aplikasi pemesanan digital dan pemetaan. Sistem-sistem ini dirancang untuk memudahkan calon pelanggan mendapatkan taxi dengan cepat dan mudah.


Salah satu sistem yang dikembangkan oleh Anthony Tan untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya adalah Myteksi, yang dia buat saat dia masih kuliah. Namun, Anthony Tan menjadi lebih serius dalam mengelola aplikasi setelah melihat potensinya yang luar biasa.

Anthony Tan juga mendirikan Myteksi pada tahun 2012. dengan kantor pusat Myteksi di Singapura. Saat itu, Anthony Tan berada di Singapura karena tujuan utamanya adalah layanan taxi di Malaysia dan Singapura.


B. Berubah Nama Dari Myteksi Menjadi Grab: Anthony Tan berulang kali mengubah nama perusahaan transportasi online miliknya. Dia awalnya bernama Myteksi, kemudian berubah menjadi Grab Taxi, dan akhirnya hanya bernama Grab. Perusahaan ini juga mulai dibangun dengan lebih serius lagi di tahun 2012. Grab menjadi lebih dikenal oleh banyak orang lebih cepat berkat markasnya di Singapura.


Setelah Grab berkembang dengan sangat cepat, Anthony Tan, pendiri Grab, ingin mendapatkan lebih banyak dana dari luar. Dengan demikian, Vertex Venture Holdings, perusahaan asing dari Singapura, memberikan pendanaan hingga 10 juta dolar untuk mengembangkan Grab sebagai Decacorn.


Banyak perusahaan permodalan ingin bergabung setelah mendapatkan pendanaan tersebut. Salah satu contohnya adalah dana sebesar 15 juta dollar dari GGV Capital dari Tiongkok, dana sebesar 65 juta dollar dari Tiger Global dari Amerika Serikat, dan modal besar sebesar 250 juta dollar dari Softbank Corp.

Itu adalah sejarah awal perusahaan Grab. Sebagai pendiri Grab, Anthony Tan terus meningkatkan layanan.


Perkembangan Grab: Meskipun telah berkembang cukup lama di bidang layanan transportasi online, Grab sekarang jelas sukses, dan ini adalah beberapa perkembangan yang harus Anda ketahui:

a. Fasilitas Pengembangan Grab: Grab mulai meningkatkan layanannya di tahun 2015, dengan mendirikan fasilitas pengembangan. Fasilitas ini dibuat untuk memajukan Grab.


Akhirnya, Grab memiliki fasilitas penelitian sendiri di markas bisnisnya di Singapura, yang dibangun dengan biaya hampir 100 juta dolar.

Grab mempekerjakan banyak pakar teknologi dan ahli untuk membangunnya. Selain itu, Grab melakukan kerja sama dengan Wei Zhu, seorang mantan enginer Facebook.


Ini jelas merupakan salah satu kontribusi yang sangat penting, dan Wei Zhu berharap dapat menjadikan Grab sebagai sistem transportasi yang andal.

b. Akuisisi Ke Perusahaan: Grab tidak hanya membuat fasilitas pengembang, tetapi juga banyak mengakuisisi perusahaan untuk mendorong inovasi baru. Akuisisi Uber di tahun 2018 adalah salah satu akuisisi yang paling signifikan.

Meskipun tujuan Grab untuk menyatukan layanan Uber dengan layanan Grab sendiri telah terbukti berhasil, penggabungan itu membawa konsekuensi bahwa Grab harus memberikan 27,5% sahamnya kepada Dara Khosrowshahi, pemilik Uber.


Anthony Tan tetap percaya bahwa itu harus dilakukan, meskipun saham Grab sangat terbagi. Mengingat Grab telah masuk ke banyak negara, perlu ada lebih banyak pekerja dan inovasi baru dari Uber.


c. Ekspansi ke Luar Negeri: Grab berusaha untuk mempertahankan popularitasnya dengan meluncurkan ekspansi ke luar negeri ini. seperti membuka fasilitas pengembangan di Seattle, AS


Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa Grab terus mengikuti perkembangan teknologi, terutama teknologi Paman Sam terbaru, karena ekspansi ke luar negeri memungkinkan Grab merekrut tenaga kerja Amerika Serikat secara langsung.

Ini pasti dapat meningkatkan operasi Grab dan memengaruhi kemajuan Grab di masa depan.


Grab melakukan ekspansi pertamanya di Amerika Serikat menimbulkan spekulasi baru tentang niat perusahaan untuk masuk ke Amerika.

Namun, Anthony Tan, pendiri Grab, membantah hal itu secara langsung, menyatakan bahwa dia hanya ingin selalu mengetahui teknologi terbaru dan saat ini hanya menargetkan pasar Asia.



Toko Buku Gramedia

d. Grab Mulai Masuk ke Indonesia: Grab telah berusaha keras untuk berekspansi di seluruh Asia dalam beberapa tahun terakhir, dan salah satu tujuan utamanya adalah Indonesia. Pada pertengahan tahun 2014, Grab mulai beroperasi di Indonesia.

Terlepas dari fakta bahwa ada pro dan kontra saat Grab pertama kali muncul, faktanya adalah bahwa sekarang Grab telah diterima dengan baik di Indonesia. Selain itu, para bisnis dalam negeri saat ini telah banyak bekerja sama dengan Grab. Transportasi online Grab diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.

e. Layanan Grab Saat Ini: Grab telah menjadi salah satu penyedia transportasi online terbaik dan terus mengembangkan layanan baru seperti Grab Express, Grab Car, Grab Bike, Grab Food, dan Grab Taxi, antara lain.

Grab telah berkembang menjadi perusahaan Digital Decacorn pertama di Asia Tenggara, menjangkau hampir setiap negara. Perkembangan ini terjadi tidak terlepas dari pelayanan terbaik yang selalu diberikan oleh Grab kepada pelanggan dan mitranya.

Menurut Anthony Tan, pendiri Grab, tujuan utamanya saat ini adalah memperluas jangkauan perusahaan, terutama di wilayah Asia. Dia tidak bermaksud menargetkan pasar yang lebih besar, seperti Eropa, tetapi saat ini Grab telah menjadi salah satu perusahaan terbesar di Asia.

Anthony Tan, pendiri Grab, memberikan lima kunci keberhasilan, yang dapat Anda contoh untuk meraih keberhasilan dengan versi Anda sendiri. Ini adalah lima kuncinya:

a. Aktualisasi Diri: Kelahirannya dari keluarga kaya tidak membuat Anthony Tan merasa aman dan hanya bergantung pada bisnis keluarga. Anthony Tan adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, dan dia tidak pernah manja.


Dia hanyalah satu-satunya anak yang memiliki pemikiran maju. Apa hasilnya? Anthony Tan justru memiliki kesempatan untuk mendirikan perusahaan sendiri saat kedua kakaknya masih terlibat dalam bisnis keluarga.

B. Berani Mengambil Segala Resiko: Ini bukanlah hal yang mudah untuk berani mengambil risiko karena Anda harus meninggalkan apa yang Anda miliki untuk melakukan hal-hal yang belum pasti.

Namun, Anthony Tan tanpa keraguan memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri dan meninggalkan keluarganya. Anthony Tan telah mengetahui risiko dan kesulitan yang akan dihadapinya sebelum memulai bisnisnya.

Saat itu, sangat sulit bagi sopir untuk memperkenalkan teknologi baru. Karena mereka mungkin menolak untuk berpartisipasi karena mereka tidak tahu cara menjalankan aplikasi tersebut.

Namun, Anthony Tan tidak putus asa dan berhenti bergerak. Dia benar-benar percaya bahwa bisnisnya akan berhasil.

C. Semangat dan Kerja Keras Anthony Tan tanpa ragu mengunjungi berbagai lokasi untuk memperkenalkan aplikasinya kepada para sopir transportasi. Dia mengunjungi mall, pom bensin, bandara, dan tempat lain untuk menunjukkan kepada sopir betapa pentingnya teknologi untuk masa depan.


Selain itu, Anthony Tan pernah merasakan apa itu bekerja sebagai admin call center pada awal bisnisnya. Ini dilakukan dengan sengaja untuk memberikan pemahaman langsung tentang berbagai masalah yang terjadi di lapangan. Anthony Tan kini lebih memahami bagaimana memperbaiki bisnisnya agar lebih baik lagi berkat kritik dan saran dari pengemudi dan pelanggan.



Toko Buku Gramedia

D. Perhatian dan Perhatian Terhadap Lingkungan Sekitarnya: Membangun sebuah bisnis yang diterima secara luas oleh masyarakat tidaklah hal yang mudah. Anda harus benar-benar memahami apa yang dibutuhkan dan digunakan oleh masyarakat setiap hari.

Ini tidak akan terjadi jika Anda hanya berdiam diri di rumah dan bergantung pada internet. Anda harus benar-benar terjun ke masyarakat untuk melihat dan mengetahui secara langsung masalah yang dihadapi masyarakat.

Anthony Tan melakukan apa yang dia lakukan setelah menyadari banyaknya masalah yang terjadi dalam bidang transportasi umum. Salah satu contohnya adalah ketika Anda menaiki taksi argo, para sopir akan dengan mudah memainkan Anda saat Anda memutar jalan.


Selain itu, masalah keamanan kini sering menghantui calon pelanggan, terutama wanita. Anthony Tan berusaha menjadikan masalah yang dihadapi masyarakat menjadi perhatian dengan adanya Grab. Anthony Tan menawarkan solusi agar Anda selalu merasa aman saat berkendara dan mengetahui argo taksi dari awal hingga akhir.

e. Belajar dari Setiap Kesalahan: Anthony Tan mengakui bahwa bisnis Grab yang dimilikinya tidak selalu berjalan lancar tanpa masalah. Ini terbukti pada tahun 2013, ketika Grab mencoba memasuki wilayah Manila, Filipina. Dia menyatakan bahwa perusahaannya tidak dapat beroperasi dengan baik di lokasi tersebut karena kurangnya perencanaan dan manajemen.

Bahkan, salah pengertian membuat gaji semua sopir tidak dibayarkan selama satu bulan. Sebaliknya, kejadian itu selalu mengingatkan Anthony Tan padanya dan membuatnya belajar sampai saat ini. Hal seperti itu, menurut Anthony Tan, adalah pengingat yang dapat membantunya menjadi seorang yang cepat merasa puas dengan apa yang telah dia capai.

Sekarang kita telah membahas tentang Grab, mulai dari profil pendiri, sejarah berdirinya, dan perkembangan perusahaan. Kami berharap pengetahuan ini bermanfaat bagi Anda dan membantu Anda menerapkannya. Anthony Tan, pendiri Grab, berbicara tentang kunci kesuksesan. 





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close