Nampak di foto, tak sepenuhnya yang dipasang itu adukan semen, tetapi tanah langsung ditutup adukan semen. |
zonamerdeka.com, Jember - Proyek senilai Rp 80 miliar Revitalisasi Jaringan Primer Di Pondokwaluh Kabupaten Jember terancam tidak tahan lama. Pasalnya diduga terjadi manipulasi pasangan batu yang nampak hanya satu deret atau hanya satu baris saja.
Hal itu terungkap ketika awak media melakukan pemantauan dan melakukan pengambilan foto. Tak hanya itu, tanah bekas galian samping juga tidak semuanya dibuang kebawah. Tumpukan tanah itu langsung ditutup adukan semen.
PT Cipta Restu Ayunda KSO pelaksana Proyek Revitalisasi Jaringan Primer Di Pondokwaluh Kabupaten Jember dengan Anggaran Rp 80 miliar dari dana SIMURP IBRD Loan dan All B Loan diduga dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan Bestek yang sudah ada, Jember, pada hari, Minggu (4/6/2023).
Pasalnya, pekerjaan fisik jaringan irigasi dengan pasangan batu belah dengan permukaan batu rata (Jenis batu Raen) diduga dimensi ukuran tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ada.
Dari Pantauan awak media di lokasi pekerjaan pada Kamis 1/6 terlihat pasangan dinding saluran batu belah dengan perekat semen pasir diduga gunakan satu batu. Terindikasi oknum pelaksana pekerjaan mengurangi volume pekerjaan dan kubikasi material.
Mirisnya lagi, terpantau di lokasi proyek yang mana proses adukan material semen pasir secara manual tidak mengunakan mesin molen tanpa takaran komposisi yang pasti, dan terkesan asal asalan.
Diketahui bahwa Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Cipta Restu Ayunda KSO dengan Konsultan Supervisi Korea Mural Community Corporation JO PT Indra Karya (Penni, PT. Hilmy Anugerah, PT. Multimera Нагараn).
Dibawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Brantas SNVT Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air Brantas yang berkantor di Surabaya.
Seorang pekerja di lapangan kepada wartawan ini mengatakan bahwa dirinya bekerja atas perintah seseorang inisial G warga Kecamatan Ambulu. Ia tidak mengetahui pihak pelaksana dalam proyek tersebut.
Pekerja sebut bahwa G pemborong pekerjaan yang dimaksud.
"Kalo kantornya pelaksana depan kantor PLN Kencong pak," ucap pekerja yang enggan menyebut nama kepada media ini.
Terkait dimensi ukuran pasangan, Ia mengatakan bahwa kedalaman galian 60 cm dengan lebar bawah 40 cm dan atas 30 cm.
"Saya tidak tahu pengawasnya siapa mas, soalnya sehari ini tidak ada kesini," ucap pekerja kepada awak media di lokasi proyek pada Kamis (1/6/2023).
Sementara G saat dikonfirmasi Sidikkasus melalui pesan WhatsApp pribadinya belum merespon hingga berita ini diterbitkan.
Demikian pula dengan pelaksana pekerjaan PT Cipta Restu Ayunda saat dikonfirmasi di kantor perwakilan tidak ada ditempat.
Media ini masih akan berupaya melakukan konfirmasi dan klarifikasi lanjutan perihal proyek tersebut ke pihak terkait.
(ton/man)