zonamerdeka.com - PT Merdeka Copper Gold Tbk merupakan perusahaan yang berada di balik operasional Tambang Tujuh Bukit atau dikenal juga sebagai Tumpang Pitu di Banyuwangi, Jawa Timur.
Perusahaan ini bergerak di sektor pertambangan logam dan mineral yang dinilai memiliki peran penting bagi kebutuhan industri dan kemajuan kehidupan manusia.
Sebagai perusahaan induk pertambangan logam dan mineral Indonesia, Merdeka berkantor pusat di Jakarta dan mengelola kegiatan eksplorasi, penambangan, serta produksi melalui sejumlah anak usaha.
Komoditas utama yang dihasilkan Merdeka meliputi emas, perak, tembaga, dan mineral lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Operasi pertambangan Merdeka saat ini berada di tiga pulau berbeda, mencerminkan skala bisnis yang luas dan terdiversifikasi.
Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi salah satu proyek utama yang dikelola dan menjadi perhatian publik.
Selain itu, Merdeka juga mengoperasikan Tambang Tembaga Wetar yang berlokasi di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Tambang lain yang baru mulai beroperasi pada 1 Oktober 2025 adalah Tambang Emas Pani yang berada di Gorontalo, Sulawesi.
Tambang Emas Pani diproyeksikan menjadi salah satu tambang emas primer berskala besar di Indonesia.
Di Banyuwangi, Merdeka juga tengah mengembangkan Proyek Tembaga Tujuh Bukit berupa penambangan bawah tanah.
Proyek tersebut tercatat sebagai salah satu cebakan tembaga terbesar di dunia yang hingga kini belum dikembangkan secara komersial.
Tidak hanya di sektor emas dan tembaga, Merdeka juga memperluas bisnis ke sektor mineral baterai.
Melalui PT Merdeka Battery Materials Tbk atau MBM, perusahaan mengelola operasi tambang dan smelter nikel yang terintegrasi.
Pengembangan ini disertai dengan pembangunan kawasan industri nikel di Sulawesi.
MBM diproyeksikan menjadi salah satu pemasok utama bahan baku bagi industri kendaraan listrik global.
PT Merdeka Copper Gold Tbk didirikan pada 2012 dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2015 dengan kode saham MDKA.
Struktur kepemilikan perusahaan melibatkan pemegang saham besar seperti PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Selain itu, PT Provident Capital Indonesia juga menjadi pemegang saham melalui PT Mitra Daya Mustika dan PT Suwarna Arta Mandiri.
Dalam menjalankan operasionalnya, Merdeka menyatakan komitmen untuk menerapkan standar tinggi dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.
Pendekatan tersebut dikenal sebagai prinsip Environment, Social, and Governance atau ESG.
Merdeka menilai bahwa keberlanjutan harus terintegrasi dalam seluruh proses bisnis untuk menjamin kesuksesan jangka panjang.
Komitmen tersebut tercermin dari peningkatan peringkat ESG MSCI Merdeka pada 2023.
Peringkat ESG perusahaan naik dari BBB menjadi A.
Pencapaian ini menjadikan Merdeka sebagai satu-satunya perusahaan tambang Indonesia dalam kategori MSCI Diversified Metals and Mining yang meraih peringkat tersebut.
Selain itu, Merdeka juga tercatat dalam MSCI Indonesia ESG Leaders Index.
Perusahaan ini juga mempertahankan posisi teratas dalam penilaian risiko ESG versi Sustainalytics untuk sektor pertambangan Indonesia.
Pada 2025, Merdeka memperoleh pengakuan dalam CDP Climate Disclosure 2024.
Di tahun yang sama, perusahaan ditetapkan sebagai konstituen dua indeks ESG utama di Bursa Efek Indonesia. ***
(ton)
