ACEH SINGKIL, Zonamerdeka.com -- Kelangkaan BBM dan LPG yang membuat warga resah akhirnya terjawab. Bupati Aceh Singkil, H. Safriadi Oyon, mengungkapkan bahwa gangguan pasokan bukan sekadar masalah teknis, melainkan adalah kombinasi hambatan laut dan jalur darat yang terjadi bersamaan.
"Kapal pengangkut minyak di Belawan tak bisa merapat. Sementara jalur darat kita putus karena longsor,” tegas Bupati usai memimpin rapat terbatas tanggap bencana di Kantor Desa Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Sabtu (29/11/2025).
“Akibatnya, suplai ke SPBU benar-benar kosong.” Dampaknya langsung terasa. Hanya dua SPBU Singkil Utara dan Subulussalam —yang mulai mendapat suplai yang terbatas.
Sementara tiga SPBU lainnya, yakni Rimo, Lipat Kajang, dan Singkil, masih kosong tanpa BBM." Ungkap, Bupati.
Selain krisis BBM terjadi pada LPG. Stok habis, dan pasokan tambahan dari SPBE Pakpak Bharat tak bisa bergerak karena jalur darat belum bisa dilalui.
"Kapal pengangkut LPG kini menunggu di perairan Ketapang Indah.“Kalau jalan sudah bisa dilewati, kita distribusikan segera, kalau tidak, melalui jalur laut jadi pilihan terakhir,” ujarnya.
Di tengah tekanan banjir besar yang saat ini melumpuhkan hampir seluruh kawasan Singkil, Pemkab bersama Forkopimda Aceh Singkil mengalihkan fokus pada penyaluran logistik 14 hari ke depan, yaitu sembako dan kebutuhan pokok menjadi prioritas utama.
Bantuan sudah bergerak ke sejumlah desa terdampak, di Kecamatan Gunung Meriah, Simpang Kanan, Kota Baharu, Danau Paris, Singkohor, dan Singkil Utara juga mendapat dukungan dari perusahaan-perusahaan perkebunan sawit.
Dari tingkat provinsi, dua truk logistik telah tiba sejak tadi malam, sementara kiriman lainnya masih tertahan oleh cuaca buruk.
“Mari kita berdoa banjir ini segera surut, agar bantuan bisa lancar masuk dan aktivitas masyarakat kembali normal,” tutup Bupati. (Sakdam Husen )
