Kabupaten Pekalongan, zonamerdeka.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pekalongan menunjukkan peran aktifnya dalam penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di daerah tersebut. Melalui rapat kerja dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, DPRD mendorong percepatan penanganan dan memastikan bantuan tersalurkan dengan baik kepada masyarakat terdampak.
Rapat kerja yang berlangsung di gedung paripurna DPRD pada Selasa, 28 Januari 2025 ini dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Abdul Munir. Turut hadir dalam rapat tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, S.Sos., M.Si., serta perwakilan dari berbagai perangkat daerah seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, para camat terdampak bencana, dan OPD lainnya.
Dalam pembukaan rapat, Abdul Munir menekankan pentingnya percepatan penanganan agar masyarakat terdampak dapat segera menerima bantuan dan kembali menjalankan aktivitas normal. "Kami mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam penanganan awal, namun percepatan harus terus dilakukan, termasuk pengerahan alat berat ke wilayah yang masih terhambat pembersihan lumpur," ungkapnya.
DPRD juga menargetkan agar hingga 3 Februari 2025, sekolah-sekolah yang terdampak bencana sudah dapat digunakan kembali. "Normalisasi jalur Doro-Petungkriyono untuk memperlancar distribusi bantuan," tambah Abdul Munir.
Wakil Ketua DPRD, H. Sumar Rasul, S.I.P., M.A.P., juga menyampaikan hal serupa. Ia menekankan pentingnya percepatan penggunaan Dana Tak Terduga (DTT) untuk penanganan bencana. Ia juga meminta agar status tanggap darurat diperpanjang guna memaksimalkan pemulihan akses jalan. "Santunan bagi korban meninggal dunia harus segera disalurkan agar dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.
Sekretaris Daerah M. Yulian Akbar memaparkan progres penanganan bencana. Ia menyampaikan bahwa proses evakuasi telah dihentikan pada hari ke-8 pasca bencana. Fokus kini beralih pada pembukaan jalur dan pembersihan wilayah terdampak. Penanganan arus listrik di Petungkriyono sudah tertangani 100%.
"Data korban longsor di Petungkriyono mencatat 25 korban meninggal dunia, 1 korban hilang yang telah diterima dengan ikhlas oleh keluarga melalui surat pernyataan, serta 13 korban luka-luka, di mana saat ini masih ada 3 orang dalam perawatan di RSUD Kajen dan 1 orang di RSUD Banjarnegara," jelasnya.
"Semua korban dipastikan mendapat bantuan melalui APBD, dan dalam masa tanggap darurat selama 14 hari ini diupayakan agar akses jembatan yang terdampak segera terbuka. Selain sembako, kebutuhan air bersih dan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah juga menjadi prioritas," lanjutnya.
Sekda juga mengucapkan terima kasih kepada DPRD atas kehadiran dan kontribusinya di lokasi bencana.(Ari)