ACEH SINGKIL, Zonamerdeka.com -- PT. Delima Makmur Aceh Singkil diduga melakukan replanting kebun lahan sawit mereka tidak melibatkan pengusaha lokal alat berat yang ada di Kabupaten Aceh Singkil.
Menurut informasi diperoleh, Zonamerdeka. com, bahwa pekerjaan replanting berada di kebun SK II PT. Delima Makmur, yang sampai saat ini masih dikerjakan oleh pengusaha alat berat asal Kota Medan Sumatra Utara, Rabu (29/05/24) hari ini, terkesan bahwa perusahaan telah memonopoli pekerjaan.
Menanggapi hal tersebut, Salah seorang dari Pengusaha Rental Alat Berat di Aceh Singkil yang enggan menyebutkan namanya kepada media ini.
Ia mengatakan, bahwa seharusnya setiap perusahaan kelapa sawit, yang beroperasi di Aceh Singkil terlebih dahulu mengutamakan pengusaha-pengusaha lokal rental alat berat yang ada didalam daerah.
Hal itu sebagai wujud pemberdayaan kepada lingkungan sekitar dan ikut dalam membantu pengusaha lokal yang ada didalam daerah ini, tujuannya supaya hubungan baik antara perusahaan dan pengusaha lokal dapat menjadi harmonis.
Karna mereka dilibatkan menjadi bagian dari mitra kerja perusahaan, kemudian barulah ekonomi pengusaha lokal juga dapat terjaga dan kesinambungan kerja." Pungkasnya
Selain itu, jangan sampai perusahaan di cap memonopoli seluruh item kegiatan, hal ini tidak sejalan dengan komitmen Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Dimana, seluruh perusahaan mempunyai kewajiban, dan tanggungjawab memberikan kesempatan dan peluang kerja dari ragam perspektif, dengan melibatkan orang-orang lokal atau lingkungan disekitar perusahaan, menjadi dari bagian mitra kerjanya.
"Sesuai tempat perusahaan itu beroperasi, dan bukan menjadi sebaliknya, perusahaan terkesan hanya menjadikan penonton bagi pengusaha lokal yang ada di Aceh Singkil ini." Tegas Dia
Dia juga menyentil perusahaan PT. Delima Makmur, jika menyangkut dengan masalah harga rental alat berat, kami pengusaha lokal alat berat di Aceh Singkil ini juga bisa ikut menyesuaikan sesuai harga dari perusahaan tersebut. (Sakdam Husen)
