 |
| Anggota DPRD Pelalawan Nasarudin, S.H., M.H. |
PELALAWAN - Pasca ribuan ikan mati mengapung di Sungai Kerumutan Desa Tambun, Kecamatan Bandar Petalangan yang memimbulkan spekulasi di tengah masyarakat, ada diduga akibat limbah salah satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang beroperasi di Hulu Sungai dan adanya dugaan di racun oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Dengan adanya spekulasi tersebut, Anggota DPRD Pelalawan asal Kecamatan Bandar Petalangan Daerah Pemilhan (Dapil) II Nasarudin S.H, turut mengomentari pencemaran di Sungai Kerumutan, yang mengakibatkan ribuan ikan mati.
Agar terang benderang, ia meminta pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan menyikapi permasalahan ini, apalagi ada dugaan terindikasi pencemaran limbah PKS yang beroperasi di Hulu Sungai tersebut.
"Saya berharap DLH harus tegas dan tidak gentar untuk menindak siapapun perusak ekosistem sungai tersebut, ” kata Nasar, Minggu (7/5/2023) di Desa Tambun Kecamatan Bandar Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.
Politisi dari Partai Gollkar ini, mengaku prihatin dengan dugaan pencemaran yang mengakibatkan ekosistem di Sungai Kerumutan terdampak.
Menurutnya, pihak-pihak tak bertanggung jawab yang mencemari sungai berbuat tega, karena membahayakan lingkungan hidup.
"Sangat disayangkan, ada yang tega seenak mencemarinya. Seharusnya di jaga dan di lestarikan," pungkasnya.
 |
| Nasarudin, S.H., M.H bersama Masyarakat Desa Tambun |
Untuk diketahui, Warga di Desa Tambun, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Kamis (4/5/2023) beberapa hari yang lalu, ramai-ramai panen ikan lantaran beragam jenis ikan ditemukan mendadak bergelimpangan mati di permukaan Sungai Kerumutan.
Berbagai spekulasi muncul ke permukaan penyebab ikan-ikan mati di Sungai Kerumutan tersebut. Ada yang menyebutkan ikan-ikan mati akibat diracuni oleh orang tidak bertanggung jawab. Ada pula menyebut diduga akibat limbah pabrik kelapa sawit yang berada di hulu sungai.***
.jpg)
