Notification

×

Iklan

Iklan

Proyek Rp 80 M Revitalisasi Jaringan Primer DI Pondok Waluh di Jember Diduga Ngawur

18 Maret 2023


Kontraktor mengerjakan campuan semen dan pasir pakai alat manual.

 

Jember, zonamerdeka.com - Proyek revitalisasi jaringan primer DI Pondok Waluh dengan anggaran Rp 80 Miliar di wilayah Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember, diduga dikerjakan asal jadi tanpa menghiraukan kualitas bangunan, Sabtu (18/3/1023).





Pasalnya, proyek dengan anggaran selangit itu ditengarai dalam pengerjaannya dikerjakan asal asalan. Ada dugaan pihak pengawas lemah dalam pengawasan di lapangan dan main mata.




Seperti halnya dalam pengerjaan pasangan batu belah, terlihat di lokasi terkesan asal asalan. Dimensi ukuran batu pasangan diduga tidak sesuai spesifikasi yang sudah ada.





Bukan hanya itu, dalam pengadukan campuran bahan semen pasir (Mortar) tidak mengunakan mesin molen beton, tetapi, dikerjakan secara manual tanpa takaran perbandingan pengunaan material.



Sebagai perekat batu pasangan, terpantau media ini, adukan campuran semen pasir (Mortar) secara keringan. 





Juga terpantau pengerjaan batu pasangan di lokasi bangunan dikerjakan dengan kondisi air belum kering, semestinya pemasangan kisdam harus dilakukan guna mencegah air masuk di lokasi bangunan.








Sementara Rian yang mengaku sebagai pemborong pekerjaan tersebut menyampaikan bahwa bahan material sudah sesuai spesifikasi dari kantor.


"Untuk batu pasangan untuk permukaannya pakai batu raen dari Lumajang," ucap Rian di lokasi pekerjaan saluran air kepada media ini Kamis (16/3/2023).


Untuk dimensi ukuran pasangan batu, lanjut Rian, kedalaman galian 60 cm dan lebar 30 cm ketinggian kondisional.



Rian akui bahwa dalam pekerjaan pengolahan campuran pasir semen (Mortar) tidak boleh dikerjakan secara manual dan harus mengunakan mesin molen beton.


"Kapan hari ada kejadian mas, molen saya kapan hari hilang mas dan sebenarnya pakai molen mas," ujarnya.


Sebelumnya Rian sempat melarang wartawan ini untuk mengambil gambar pekerjaan fisik dengan alasan harus meminta izin lebih dahulu.



Diketahui bahwa proyek tersebut berada dalam Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Direktorat Sumber Daya Air wilayah Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, SNVT Pelaksanaan Jaringan pemanfaatan Air Brantas Jawa Timur.


Sumber anggaran APBN tahun 2022- 2023 dengan nilai kontrak Rp 80.231.502.000, pelaksanaan 448 hari kalender, sumber Dana SIMURP IBRD Loan dan AllB Loan tahun Anggaran 2022-2023, kontraktor pelaksana Cipta Restu Ayunda, KSO JI Ketintang Madya Cempaka No. 54 Surabaya dengan Konsultan Supervisi Korea Rural Community Corporation JOPT. Indra Karya (Persero, PT.) Hilmy Anugerah PT. Multimera Harapan.



Sementara, Andi selaku Pelaksana Teknis Balai Besar Wilayah Sungai Brantas di Menur Surabaya, belum merespon konfirmasi wartawan ini hingga berita ini ditayangkan.



Sementara pihak terkait dalam hal ini kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas akan dikonfirmasi lebih lanjut. (Bersambung)




Manto/ton 








ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close