Notification

×

Iklan

Iklan

PLN ULP Agats Diduga Sengaja Melakukan Pembiaran Terhadap Meteran Pelanggan yang Bermasalah Untuk Tujuan Ini

17 Maret 2023


 



Asmat. zonamerdeka.com - DJS salah satu pelanggan PLN mengaku kecewa dengan pihak PLN ULP  Agats yang dinilainya kurang profesional dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Pasalnya, meteran listrik prabayar di rumah kediamannya bermasalah sejak tahun 2022 kemarin namun diabaikan oleh pihak PLN hingga kini diminta untuk membayar tagihan yang membengkak sebesar Rp. 901.493,-. Hal ini dikatakannya saat diminta keterangan, Jum'at (17/3/2023). 


Berdasarkan keterangan yang diperoleh, DJS mengaku dirinya kaget ketika disodorkan lembar kertas dengan rincian tagihan atas penggunaan daya dari meteran listrik prabayar oleh pihak PLN di Kantor PLN saat dirinya dipanggil untuk menghadap beberapa waktu lalu. 

Ia mengaku kaget, karena tidak pernah terbayangkan pihak PLN akan melakukan penagihan senilai itu, sementara eror-nya meteran pulsa di rumahnya tersebut adalah tanggung jawab dari pihak PLN untuk memperbaiki. 


"Saya heran, kok meteran itu dikatakan eror tapi kenapa dibiarkan hingga berbulan bulan tanpa perbaikan, lalu sudah begini baru diminta untuk membayar tagihan. Bukankah persoalan itu adalah tanggung jawab dari PLN?" ungkapnya DJS. 


Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa saat ditemui di ruang kantor PLN, Supervisor Transaksi Energi, Adit mengatakan bahwa pihaknya mengetahui dari sistem monitor kalau meteran di rumahnya tersebut bermasalah hampir setahun. Dan baru kemarin pihak PLN melakukan pemeriksaan dan menggantikan meteran yang baru. Namun, demikian, DJS mengaku tidak setuju dengan pihak PLN yang diduga sengaja melakukan pembiaran setelah lama mengetahui adanya meteran pelanggan yang bermasalah. 


Ia menduga adanya indikasi kesengajaan dari pihak PLN untuk melakukan pembiaran agar sewaktu-waktu dapat melakukan penagihan di luar ketentuan dengan besaran yang menurutnya tidak wajar. 


"Saya tidak puas karena katanya dari sistem monitor mereka, diketahui kalau meteran di rumah saya eror. Tapi kenapa tidak segera ditangani. Kenapa harus dibiarkan," terangnya. 


Sementara itu, EF salah satu pelanggan PLN yang beralamat di Jl. Nusantara, Agats, yang  juga pernah mengalami kejadian serupa, dari keterangan yang diperoleh mengatakan bahwa meteran prabayar di rumahnya pernah bermasalah selama 1 tahun. Dan pihak PLN juga yang memperbaikinya tanpa meminta tagihan 100 rupiah pun. 


Tak hanya itu,  ada beberapa pelanggan lain berdasarkan keterangan yang diperoleh, mengaku sama seperti EF. Bahwa meteran di rumah mereka juga pernah bermasalah namun pihak PLN  tidak meminta tagihan hingga sebesar itu. Dikatakan pelanggan yang dimintai keterangan tersebut dikatakan bahwa sesungguhnya pihak PLN mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki setiap meteran pelanggan yang bermasalah. 


Mendapat keterangan dari sejumlah pelanggan tersebut, DJS mencoba hubungi Manager PLN Agats untuk konfirmasi, namun hingga saat ini Manager PLN tidak dapat dihubungi. 

Bahkan pihak PLN memblokir nomor meteran pelanggan tersebut akibat terlambat membayar tagihan sebagaimana sesuai permintaan penagihan dalam lembar kertas penagihan yang diterima DJS.


Menghindari pemadaman listrik akibat diblokirnya nomor meterannya, DJS melalui salah seorang keluarganya melakukan pembayaran register berserta denda seusai dengan ketentuan yang diminta pihak PLN. 

Namun demikian, DJS mengaku sebagai pelanggan tidak puas dengan sikap pihak PLN yang lebih cepat melakukan pemblokiran daripada memperbaiki PLN yang bermasalah. Diduga ada konspirasi pembiaran terhadap meteran listrik pelanggan tertentu yang bermasalah agar dimintai penagihan dengan jumlah tertentu. (Jef)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close