Notification

×

Iklan

Iklan

Tips Aman Memberikan Asi Pada Buah Hati

25 Februari 2023


 

Fakfak Papua Barat  – Melalui Whatsapp dr.Amira,SpOG alumnus Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR), waktu itu pada Jumat malam  di konfirmasi Wartawan (24/2) wit. 


Amira mengatakan bahwa menyusui bayi dengan ASI apakah masih menjadi hal yang penting pada masa ini? Berbagai penelitian di dunia ternyata menyatakan bahwa pemberian ASI eksklusif pada bayi di  6 bulan pertama terbukti meningkatkan potensi kecerdasan anak dimasa depan. Kolostrum yang terkandung dalam ASI kaya protein dan laktosa ASI sebagai sumber karbohidrat terbukti diserap lebih baik pada tubuh bayi dibanding susu formula.














Oleh karenanya ASI eksklusif adalah pemberian ASI murni tanpa suplemen atau makanan dan minuman lain kecuali obat selama 6 bulan pertama sangat berguna untuk perkembangan otak bayi.


Bagaimana cara menyusui bayi yang benar?

Menurutnya, yang harus dilakukan untuk menyusui bayi dengan benar dimulai dari mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, Posisi ibu duduk dengan nyaman relax dan menatap bayi punggung ibu juga dalam kondisi bersandar dan kaki ibu tidak menggantung. 


Kemudian bayi dipeluk dekat badan ibu bayi mendekat ke payudara dan  hidung berhadapan dengan puting. Carilah posisi menyusui yang paling nyaman untuk ibu dan dekap bayi dengan tenang sehingga bonding antara ibu dan bayi pun semakin terjalin dan bayi akan semakin nyaman ketika menyusui.


Perlekatan yang baik akan terjadi juka mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah terlipat keluar (dower). Bayi dikatakan menyusui efektif jika ia menghisap perlahan, pipi membulat dan sesekali berhenti untuk menelan asi.

 

ASI merupakan pemberian asupan makanan untuk bayi yang paling baik. Sebab, ASI mengandung hormon pertumbuhan, antibodi, antivirus, hingga antibakteri. Bahkan, ibu yang tengah sakit pun, tubuhnya membentuk antibodi yang juga terkandung dalam ASI-nya.


“Itu ada hormon cintanya yang juga akan bekerja optimal, bonding (ikatan emosional) luar biasa,” ujar dr.Amira,SpOG alumnus Univeristas Airlangga Surabaya  (UNAIR) ini.


Ditambahkan, ASI pada suhu ruangan 19-25 derajat celcius akan dapat tahan selama 4-8 jam. Bila asi disimpan dalam lemari es 0-4 derajat akan tahan selama 1-2 hr. dan jika disimpan di Freezer  ( lemari pembeku) bisa tahan selama 2 bulan. Jadi apapun profesi seorang ibu meskipun dengan kesibukannya bekerja diluar rumah sekalipun tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI karena bisa tetap disimpan di suhu ruangan maupun di lemari es sesuai dengan kebutuhan sehingga kesibukan seorang ibu yang memiliki karier diluar rumah pun akan tetap bisa memenuhi kebutuhan gizi bayinya Lewat pemberian ASI yang eksklusif di 6 bulan pertama dan tetap dimaksimalkan sampai 2 tahun pertama karena masa tersebut ialah masa keemasan bayi mmperoleh gizi yang berkualitas yang trkandung dalam ASi dan sangat menunjang tumbuh kembang bayi dimasa yang akan datang


Diakui, setiap ibu pasti mau menyusui asal tahu ilmunya, dan mendapat dukungan. Ibu bisa menghasilkan ASI yang bagus selama mau imunitasnya baik. Caranya antara lain dengan menjaga gizi seimbang. Selain juga diperlukan istirahat yang cukup, rutin setiap hari melakukan olahraga sekitar 30 menit, serta medapatkan cukup vitamin D.


 Meski demikian, dr.Amira mengungkapkan persoalan agar ibu bisa menyusui dengan baik memang masih terbentur beberapa permasalahan. Seperti kurangnya ilmu. Maka si ibu bisa mempelajarinya dengan mencari pengetahuan di media sosial, sampai gabung dalam komunitas ASI ekslusif.


“Masa ini adalah masa yang amat mudah untuk memperoleh ilmu di media sosial, jadi bisa belajar terus kapan pun dan di manapun. Apalagi sinyal 4G sudah ada diseluruh sudut Fakfak dari kota hingga pedalaman tentunya  dalam memperoleh informasi akan semakin mudah asal ada kemauan dari para ibu untuk memperbaiki diri dan terus belajar karena belajar menyusi dengan benar adalah juga termasuk ilmu parenting yang akan terus dibutuhkan seorang ibu selama mengasihi seoran anak mulainbayi hingga dewasa. Jadi jangan pernah berhenti belajar karena hidup pun tidak pernah berhenti mengajari. 


Aktivitas menyusui juga membutuhkan dukungan, sehingga merasa dicintai, didengar, dan dibantu. Dukungan dimulai dari suami, lingkungan orang sekitar, dan juga lingkungan di luar seperti di tempat kerjanya. Dr. Amira menjelaskan untuk dukungan suami seperti dalam bentuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga di saat ibu menyusui bayi. Dukungan orang sekitar seperti anggota keluarga yakni mereka ikut membantu pekerjaan di saat ada anggota lainnya menyusui. Sedangkan dukungan di tempat kerja bila si ibu memang bekerja di luar.


“Tidak hanya menyediakan tempat memerah ASI, tapi juga kalau pamit pumping jangan di-bully, disindir-sindir, tuh kan betul, kerja ditinggal-tinggal. Itu bisa membuat ibu menyusui stress. Pemberi kerja peting untuk tahu menyusui eksklusif punya manfaat untuk perusahaan. Ibu happy, anak sehat, produktivitasnya juga baik karena jarang izin,” bebernya.

.

dr Amira menilai, pemberian ASI merupakan hal paling penting demi perkembangan anak bangsa yang berkualitas. Sebab, fungsi ASI juga membentuk SDM berkualitas, sehingga Indonesia tambah maju. Maka sudah semestinya semua pihak memberikan dukungan agar bayi bisa mendapatkan ASI dengan cukup.


Dia menceritakan dukungan dari pimpinannya saat menyusui anak semata wayangnya, yang memberikan kesempatan kepadanya untuk memerah ASI. Bahkan di sela-sela istirahat siang, Atikoh dibolehkan pulang sebentar untuk menyusui anaknya,” tandasnya. (Amatus Rahakbauw)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close