Dosen STIE OTTOW & GEISSLER Serui Sebagai Narasumber Dalam Pelatihan Manajemen Kewirausahaan di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kepulauan Yapen
Yapen Papua - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kepulauan Yapen menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi pelaku UMKM yang dilaksanakan di ruang pertemuan pada Kamis pagi (9/2/2023) wit.
Pelatihan ini dengan tema “Pelatihan Manajemen Kewirausahaan” sebagai Narasumber Dosen STIE Ottow & Geissler Serui. Agoeng Karyanto, S.Pi, MM, M. Si.
Pelatihan Manajemen Kewirausahaan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendorong pengembangan dan minat wirausaha, menciptakan aktivitas usaha melalui analisis kebutuhan dan peluang pasar serta mengelolahnya.
Bentuk pelatihan wirausaha berupa penanaman jiwa wirausaha yang selalu optimis, melihat peluang usaha yang tidak dapat dilihat oleh orang lain, tidak pernah merasa puas, dan selalu dapat mengeksploitasi perubahan yang ada, mempunyai komitmen untuk menang, mempunyai intuisi yang tajam, action oriented, dapat memanfaatkan ancaman menjadi peluang usaha.
Kegiatan wirausaha dapat berwujud produk atau layanan jasa. Program ini diharapkan dapat menjadi awal lahirnya wirausahawan serta mampu mengelolahnya di kalangan masayarakat Kepulauan Yapen.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Yapen, Ibu Imelda Sanadi, SE berharap seluruh peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai dan di akhir pelatihan ini peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama pelatihan. Melalui pelatihan ini diharapkan juga peserta dapat membaca peluang usaha. Juga dapat menjadi bekal para peserta dalam menjalankan usaha.
Dalam pemaparan materinya, Agoeng Karyanto, S.Pi, MM, M. Si, .mengajak seluruh peserta pelatihan untuk menjadikan dunia kewirausahaan sebagai pilihan dalam menjalani hidup dan memberikan motivasi kepada para peserta sebagai calon pengusaha agar mulai berwirausaha. Untuk menjadi orang sukses dalam berbisnis harus memiliki kemauan yang tinggi, sungguh-sungguh, pantang menyerah, terus belajar dari kegagalan.
Serta meyakinkan semua peserta agar memiliki peluang yang sama untuk menjadi pengusaha sukses. “Yang menyebabkan tidak sukses itu malu, manja, gengsi. Hilangkan semuanya, berani memulai dan mencoba jauh lebih penting daripada tidak sama sekali untuk menjadi pengusaha sukses.
Untuk itu, dibutuhkan keberanian dalam mengasah bakat dan minatnya, hingga berani menjalankan usahanya. walapun gagal, bangkit dari kegagalan.
Membangun usaha agar dapat lebih maju dan berkembang dan membutuhkan berbagai penguatan, termasuk memperkuat fungsi manajemen.
Dengan manajemen yang kuat secara otomatis akan berdampak pada efisiensi dan kelancaran usaha sehingga semua tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan sukses. Dalam menjalankan usaha tidak terlepas dari analisis SWOT (Jhonson, 1989) sebagai berikut :
1) Strenghts (Kekuatan): Lokasi usaha dijalan utama, sangat mencolok, memiliki keahlian/kompeten, memiliki modal kerja, landasan konsumen di wilayah tersebut sangat kuat.
2) Weaknesses (Kelemahan): Tempat parkir terbatas, bangunan sudah tua, fasilitas pendukung penjualan belum ada, kurang mampu dalam memimpin sebuah usaha, belum memiliki tujuan yang jelas dalam berusaha
3) Opportunities (Peluang): Merombak bangunan yang ada dan menciptakan citra yang lebih baik dan baru, menambah produk yang lain, dapat menjadi rujukan bagi usaha di sekitarnya, pertumbuhan permintaan cukup besar.
4) Threats (Ancaman): Ada banyak pengecer di sekitar usaha anda (sekitar 3 km), kegiatan persaingan yang meningkat di wilayah anda melakukan usaha, adanya kelompok kelompok yang menentang usaha anda.(Amatus Rahakbauw).
.jpg)
