Zonamerdeka.com, Barito Timur -Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur,Provinsi Kalimantan Tengah, mulai Januari hingga Febuari 2023 sudah ada empat orang yang sedang menjalani perawatan di UPTD Puskesmas Ampah. Untuk itu kepada masyarakat diharapkan waspada dan selalu menjaga kebersihan lingkungan .
"Benar selama dua bulan terakhir, DBD di Kecamatan Dusun Tengah sudah ada 4 kasus suspek DBD.Karena ini adalah salah satu kecamatan dalam status endemi ,jadi setiap tahun pada bulan Januari -Febuarai pasti ada muncul kasus DBD "kata kepala UPTD Puskesmas Ampah Nelwan Adrius, Selasa (21/2/2023).
Dijelaskan, Keempat pasien DBDm,mereka berasal dari Kelurahan Ampah Kota dan desa Putai Kecamatan Kecamatan Dusun Tengah. Untuk mencegah penularannya kami telah melakukan fogging didua tempat tersebut.
Pada kesempatan itu, Nelwan Ardius juga menghimbau untuk masyarakat harus waspada karena sekarang ini memang musimnya dan musim hujan. Daerah Kabupaten Barito Timur, khusunya Kecamatan Dusun Tengah, kmerupakan daerah endemis. Karena sudah endemis, maka setiap tahun pasti ada yang terkena DBD.
“Oleh karena itu dihimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu melakukan gerakan 3 M plus yakni :menutup, mengubur, menguras supaya menghentikan siklus jentik jangan sampai jadi larva dan menggunakan lotion anti nyamuk"katanya.
Lebih lanjut Nelwan Adrius menyebutkan, gejala DBD sangat spesifik sekali. Biasanya kalau panas hari kesatu, tiba-iba naik dan turun serta mulai ada bercak-bercak merah. Jika di tes di faskes sangat sederhana sekali. Jika diperiksa selama 5 menit, maka akan tampak pembuluh darah di bawah kulit.
“Misalnya ada anak sakit hingga panasnya tinggi dan keluar bercak berupa warna merah. Jika ditekan atau penetrasi ditarik ke kanan dan kiri,jika merahnya kalihatan semakin jelas itu ada indikasi mengarah ke DBD, tapi kalau merahnya hilang berarti itu gigitan nyamuk biasa atau alergi.
Cara sederhana untuk meringankan gejala yang ada maka penanganannya ringan. Jika panas bisa dilakukan kompres dan yang bersangkutan harus minum sebanyak mungkin. Sebab kalau minumnya banyak bisa terkontrol.
(Yulius Yartono )