ZONAMERDEKA.COM - Proyek preservasi Jalan Gumitir terus dikebut. Sejak penutupan jalur dimulai pada 24 Juli 2025, hingga hari ke-16 penutupan, Jumat Agustus 2025, sudah 36 titik bore pile diselesaikan dari total 55 titik.
Bore pile merupakan proses pengeboran pondasi sekaligus pengecoran untuk memperkuat konstruksi jalan.
Proyek ini berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.
Pelaksanaan berada di wilayah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur–Bali.
Pekerjaan dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen 1.4 Provinsi Jawa Timur.
Lokasi proyek berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi hingga Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
Pelaksanaan pekerjaan dimulai 24 Juli hingga 24 September 2025.
Kontrak proyek bernomor HK 0201-Bb8.7.4/660 ditandatangani 11 Juni 2025.
Nilai kontrak proyek ini mencapai Rp15,74 miliar dengan sumber dana dari APBN 2025.
Waktu pelaksanaan ditetapkan 204 hari kalender dengan masa pemeliharaan 365 hari.
Pelaksana proyek adalah PT Rajendra Pratama Jaya dengan supervisi PT Secons KSO PT Gita Cipta Siagayasa.
Penutupan jalur Gumitir dilakukan demi keselamatan dan kelancaran konstruksi.
Arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif yang telah disiapkan.
Perwakilan PT Rajendra Pratama Jaya, Andre Pandora, mengatakan pihaknya menurunkan 2 alat bore pile dan 3 excavator.
Ia menjelaskan pengecoran dilakukan untuk mencegah kelongsoran lereng di jalur tersebut.
Pekerjaan dilakukan sejak pukul 08.00 WIB hingga dini hari sekitar pukul 01.00 atau 02.00 WIB.
Andre memastikan penutupan jalan tetap berlaku hingga 24 September 2025 meski pekerjaan bisa selesai lebih cepat.
Setelah bore pile selesai, pekerjaan dilanjutkan dengan rekonstruksi jalan sedalam 50 sentimeter.
Lapisan jalan akan menggunakan Lapis Pondasi Agregat, AC Base, AC-WC, dan AC-BC. ***
